Pemerintah AS menghabiskan ratusan miliar dolar
setiap tahun untuk membela Arab Saudi dan “monarki tirani” lainnya di
kawasan Teluk Persia, seorang pemerhati Saudi di Washington mengatakan.
“Amerika Serikat telah menghabiskan $ 255 milyar per tahun sejak tahun 1970-an, rata-rata $ 255 milyar pertahun untuk melindungi Monarki Teluk [Persia], khususnya Arab Saudi, Kuwait, Qatar dan Bahrain,” kata Ali al-Ahmed, seorang kritikus monarki Saudi.
“Jumlah uang ini merupakan 40 persen dari anggaran pertahanan tahunan Amerika dan itu lebih besar dari anggaran gabungan negara bagian California dan Florida,” kata al-Ahmed, pendiri dan direktur Institute for [Persia] Gulf Affairs, sebuah think tank independen di Washington, DC.
“Saya pikir Amerika dan rakyat Amerika harus melawan kebijakan pemerintahnya yang mendukung monarki tirani dan mutlak itu di negara-negara Teluk [Persia],” tambahnya.
Kritikus tersebut membuat komentar setelah calon presiden AS Donald Trump mengecam Riyadh karena “Merugikan” AS, mengatakan rezim itu tidak akan ada tanpa bantuan AS.
Dalam sebuah wawancara dengan NBC News, Minggu (16 /8/15), calon presiden dari Partai Republik itu mengatakan Saudi menerima “satu miliar dolar per hari” dari bantuan AS dan menyerukan Riyadh untuk berbagi kekayaan minyak yang lebih luas dengan Washington sebagai imbalan bantuan Amerika.
“Arab Saudi, jika bukan karena kita, mereka tidak akan berada di sini,” kata Trump. “Mereka tidak akan ada.”
Trump menyarankan bahwa Amerika Serikat harus mempertimbangkan menghindari Riyadh karena Washington semakin tidak bergantung pada minyak Arab Saudi.
Trump saat ini memimpin 17 kandidat Partai Republik lainnya yang bersaing untuk mewakili partai mereka dalam pemilihan presiden November 2016.
Pada hari Sabtu, dalam wawancara TV pengusaha itu mengatakan bersedia menghabiskan $ 1 milyar untuk kampanye jika itu diperlukan untuk memenangkan Gedung Putih. []
(Mahdi-News/ABNS)
“Amerika Serikat telah menghabiskan $ 255 milyar per tahun sejak tahun 1970-an, rata-rata $ 255 milyar pertahun untuk melindungi Monarki Teluk [Persia], khususnya Arab Saudi, Kuwait, Qatar dan Bahrain,” kata Ali al-Ahmed, seorang kritikus monarki Saudi.
“Jumlah uang ini merupakan 40 persen dari anggaran pertahanan tahunan Amerika dan itu lebih besar dari anggaran gabungan negara bagian California dan Florida,” kata al-Ahmed, pendiri dan direktur Institute for [Persia] Gulf Affairs, sebuah think tank independen di Washington, DC.
“Saya pikir Amerika dan rakyat Amerika harus melawan kebijakan pemerintahnya yang mendukung monarki tirani dan mutlak itu di negara-negara Teluk [Persia],” tambahnya.
Kritikus tersebut membuat komentar setelah calon presiden AS Donald Trump mengecam Riyadh karena “Merugikan” AS, mengatakan rezim itu tidak akan ada tanpa bantuan AS.
Dalam sebuah wawancara dengan NBC News, Minggu (16 /8/15), calon presiden dari Partai Republik itu mengatakan Saudi menerima “satu miliar dolar per hari” dari bantuan AS dan menyerukan Riyadh untuk berbagi kekayaan minyak yang lebih luas dengan Washington sebagai imbalan bantuan Amerika.
“Arab Saudi, jika bukan karena kita, mereka tidak akan berada di sini,” kata Trump. “Mereka tidak akan ada.”
Trump menyarankan bahwa Amerika Serikat harus mempertimbangkan menghindari Riyadh karena Washington semakin tidak bergantung pada minyak Arab Saudi.
Trump saat ini memimpin 17 kandidat Partai Republik lainnya yang bersaing untuk mewakili partai mereka dalam pemilihan presiden November 2016.
Pada hari Sabtu, dalam wawancara TV pengusaha itu mengatakan bersedia menghabiskan $ 1 milyar untuk kampanye jika itu diperlukan untuk memenangkan Gedung Putih. []
(Mahdi-News/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email