Pesan Rahbar

Home » » Lombok Raih Penghargaan Travel Halal Dunia

Lombok Raih Penghargaan Travel Halal Dunia

Written By Unknown on Sunday, 25 October 2015 | 21:35:00

Lombok meraih penghargaan travel halal dunia. Diberikan di Abu Dhabi 21 Oktober 2015. Pelancong dari timur tengah ramai datang.

Memang Matahari sudah menyelinap. Dan malam sudah merayap di bukit-bukit. Tapi semburat merah di ufuk barat itu, memantulkan terang ke bibir pantai, tempat orang-orang menemani petang. Inilah suasana yang paling ditunggu para pelancong dari sudut bumi manapun. Remang yang romantis.

Tapi orang-orang itu pergi, justru ketika samudera berbinar menyambut malam. Senja seperti tak sanggup merayu. Sebab ini adalah Sengigi. Pantai permai di pulau yang sohor dengan kehidupan agama yang taat, Lombok. Orang-orang di pantai itu pulang dipanggil azan maghrib, yang mengalun syahdu dari sejumlah masjid.

Sepasang suami-istri terselip di antara mereka yang bergegas. Sambil bergandengan tangan, keduanya terlihat mesra. Mereka pengantin baru. Asal Arab Saudi dan sedang melewati kebahagiaan di situ. Tergesa-gesa mereka beranjak ke Masjid.

Sesudah berwudhu, bersama jamaah lain mereka tunaikan shalat tiga rakaat. Suara imam terdengar kian merdu disahuti sayup debur ombak. Ucapan syukur atas segala nikmat yang dilimpahkan Allah SWT.
Sulaiman, begitu nama si pria, mengaku sungguh gembira berlibur di situ. “Saya senang di sini karena bisa mendengar suara azan dan orang-orang pergi ke masjid untuk shalat. Sungguh sangat mengagumkan,”katanya, sebagaimana dikutip Dream.co.id dari News.com.au

Keputusan untuk berbulan madu di Lombok itu, lanjutnya, lantaran penasaran dengan keindahan pulau itu, yang sohor hingga ke negeri mereka. Bukan itu saja, mereka berkunjung demi menikmati warisan budaya Islam yang menyatu di pulau itu.

Datang jauh dari timur tengah, keduanya tak mau pulang tanpa kisah. Pasangan ini berencana mengujungi sejumlah masjid kuno. Sejumlah tempat peninggalan ulama masa lalu. Dan yang terpenting, tak perlu khawatir mencari makanan halal. “Pilih hotel syariah juga banyak,” kata Sulaiman.

Begitulah Lombok. Memikat banyak turis dari manca Negara, terutama dari negeri muslim. Pulau itu tidak hanya indah, tapi juga religius. Tidaklah mengherankan bila ajang World Halal Travel Awards (WHTA) 2015, menobatkan Lombok sebagai World’s Best Halal Honeymoon Destination. Penobatan itu dilakukan di Abu Dhabi, 21 Oktober 2015.

Kita patut berbahagia. Lombok menyingkirkan nominator lain seperti Abu Dhabi (UEA), Antalya (Turki), Kirabi (Thailand), dan Kuala Lumpur (Malaysia). Pemenang ajang eksklusif untuk pariwisata halal dunia ini ditentukan lewat voting sejak September lalu. Setidaknya 41.000 orang menyumbangkan suara.

*****

Penghargaan World Halal Travel Awards (WHTA) 2015 itu berkisah banyak hal. Bahwa Indonesia adalah surga travel syariah dunia. Gelar itu seperti melengkapi gelar lain yang selama ini sudah kita sandang, sebagai pusat fesyen syariah dunia.

Menjadi salah satu tujuan travel muslim dunia memang terdengar sudah seharusnya. Jumlah penduduk kita terbesar di antara Negara-negara anggota Organisasi Konferensi Islam (OKI). Dan lihatlah hotel-hotel di Jakarta saat musim haji di Tanah Suci tiba.

Ratusan warga Saudi beranjangsana di ibukota negeri kita. Pakaian abaya dan gamis yang melekat membuat mereka gampang dikenali. Mereka melancong saat negaranya didatangi jutaan jemaah haji dari segala sudut bumi.

Dan para tamu dari Arab Saudi itu, tidak hanya sehari dua di sini. Bisa berhari-hari, berpekan-pekan dan bahkan bulanan. Tentu saja kedatangan mereka membinarkan bisnis parawisata. Inilah musim panen yang datang saban tahun.

Di negeri yang mayoritas warganya beragama Islam ini, bisnis travel memang hampir sama gurihnya dengan fesyen hijab. Bisnis ini bukan melulu soal tempat wisata. Tapi berputar ke segala penjuru. Hotel, agen travel, sampai maskapai penerbangan ikut menampan untung.

Seberapa besar bisnis travel syariah ini? Tengok saja laporan terbaru State of The Global Islamic Economy Report 2015/2016 dari Dinard Standard dan Thompson Reuters.

Pengelana muslim di seluruh dunia pada 2014 menghabiskan uang US$ 142 miliar. Kalau dirupiahkan nilainya hampir sama dengan Belanja pemerintah Indonesia. Sampai Rp 1.919 triliun. Nilai itu diluar belanja untuk haji dan umrah.

Dan jumlah itu terus meroket. Pada 2020 perputaran uang bisnis travel syariah diperkirakan sampai US$ 233 miliar. Jumlah yang sangat luar biasa. Jika dianggap sebagai sebuah negara, bisnis travel syariah ini masuk urutan terbesar ketiga di dunia. Di bawah Tiongkok (US$ 160 miliar), dan Amerika Serikat (US$ 143 miliar).

Pelacong dari Saudi jadi turis paling doyan belanja selama berkelana. Jumlahnya mencapai US$ 17,8 miliar. Disusul turis Uni Emirat Arab (US$ 12,6 miliar), Kuwait (US$ 9,7 miliar), Qatar (US$ 9,5 miliar), Indonesia (US$ 7,6 miliar), dan Iran (US$ 7,5 miliar).

(Grafis: Eloknya Wisata Syariah)
Inilah ceruk bisnis yang sungguh menggiurkan. Aneka jurus dirancang Kementerian Pariwisata. Sembilan destinasi di Tanah Air sudah ditetapkan sebagai lokasi wisata syariah.

Selain Lombok yang mendapat gelar WHTS 2015, daerah destinasi wisata syariah lainnya adalah Sumatera Barat, Riau, Lampung, Banten, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, dan Makassar.

Meski baru dicanangkan, bukan berarti bisnis wisata belum gurih. Sebanyak 1.270.437 wisatawan Muslim pernah menyesaki tempat wisata Indonesia. Mereka berasal dari Arab Saudi, Bahrain, Malaysia, Brunei Darussalam, dan Singapura. Kunjungan wisatawan Muslim diharapkan naik menjadi 20 persen hingga 25 persen pada 2014-2015.

****

Jumlah pelancong tumbuh pesat, tentu saja mendongkrak bisnis yang lain. Sebutlah misalnya makanan halal, yang tumbuh subur di sejumlah tempat belakangan ini. Coba saja susuri jalan Raden Saleh, Cikini, Jakarta. Deretan rumah makan bercorak Timur Tengah menghidangkan makanan khas dari sana.

Pelanggannya kebanyakan berasal dari Timur Tengah. Saban hari tempat ini selalu penuh. Mobil-mobil yang masuk ke situ harus mengantre. Ruang parkir memang tak cukup menampung.

Hesty Abu, manager Restoran Al Basha, merasakan benar membludaknya para pelanggan itu. Hampir tiap hari ruangan di restorannya tak pernah sepi. Pelanggan yang datang banyak berasal dari negeri Timur Tengah. “Hanya 20 persen saja turis lokal,” jelasnya kepada reporter Dream, Amrikh Palupi dan Maulana Kautsar.

Indonesia memang rajanya bisnis kuliner halal di dunia. Tak percaya? Cek saja nilai uang yang berputar di situ. Setidaknya US$ 157,6 miliar hilir mudik mencari makanan halal. Ini menempatkan Indonesia sebagai pangsa pasar makanan dan minuman halal terbesar di dunia.

Secara global, pasar makanan dan minuman halal dunia juga terbilang raksasa. Ada uang senilai US$ 1.128 miliar di sana. Jika dianggap sebagai pengeluaran negara, jumlahnya terbesar di muka bumi ini. Di atas Tiongkok dan Amerika Serikat.

Bahkan lima tahun lagi, nilai bisnis ini akan melejeit ke bilangan US$ 1.585 miliar. Porsinya sama dengan 16,9 persen dari pasar makanan dan minuman dunia.

*****

Meski cukup melejit, ternyata belum semuanya tergarap dengan baik. Dengarlah apa kata Yopi Nursali. Dia adalah Direktur Eksekutif Asosiasi Hotel Syariah dan Restoran Indonesia (AHSIN). Lama mengeluti bisnis syariah, Yopi menegaskan bahwa bisnis disegmen ini belum tergarap dengan baik. Padahal jumlah penduduk muslim mayoritas.

Yopi menduga bahwa banyak daerah setengah hati mengembangkan destinasi wisata syariah. Mereka belum yakin bisnis segmen ini bisa melecut ekonomi. “Kenapa pasar tidak mengarah ke Indonesia? Ya mungkin kita belum melayani itu dengan serius,” keluh Yopi.

Meski masih banyak masalah, pemerintah tetap optimistis. Menteri Pariwisata Arief Yahya yakin pertumbuhan wisata halal bisa melejit ke bilangan 25 persen. “Target 2019 akan ada lima juta kunjungan wisatawan halal yang datang. Sehingga kita dapat mengalahkan Thailand, Malaysia dan Singapura,” ujar Arief.

Perjalanan Indonesia menjadi destinasi travel halal dunia memang masing panjang. Kemenangan Lombok dan Hotel Sofyan dalam ajang WHTA 2015 setidaknya sudah menjadi pintu. Bahwa Indonesia bisa menjadi rajanya wisata syariah.

(Dream/Mahdi-News/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: