Peringatan Asyura tahun 1437 H di berbagai kota khususnya di Jawa Barat, diselenggarakan ditengah penolakan oleh kelompok intoleran yang marak beberapa tahun terakhir ini telebih setelah berdirinya Aliansi Nasional Anti Syiah [ANNAS] yang di motori KH, Athian Ali Da’i.
Di Bandung semalam (23/10/15) peringatan Asyura yang di Selenggarakan oleh Ikatan Jamaah Ahlulbait Indonesia (IJABI) di Stadion Sidolig (Persib) yang di isi oleh Dr. Jalaluddin Rakhmat, Msc berjalan dengan baik meskipun ada laporan mengatakan masa intoleran dalam jumlah kecil mendemo acara tersebut.
Namun dengan kesigapan pasukan keamanan dan polisi acara peringatan Asyura untuk mengenang terbunuhnya Imam Husein as dan keluarganya di Karbala pada 680 H dalam melawan kezaliman Yazid tersebut bisa berjalan dengan baik. Tidak ada laporan bentrok dalam demo tersebut, kelompok intoleran membubarkan diri dan kembali ke markasnya di masjid Istiqamah.
Namun sangat Ironis di kota Bogor yang berbatasan langsung dengan ibu kota Indonesia, Jakarta, peringatan Asyura yang rencananya di selenggarakan Ikatan Pemuda Ahlulbait Indonesia (IPABI) justru mendapatkan penolakan keras dari para “ulama” setempat dan pemerintah. Bahkan Walikota Bogor Bima Arya yang berasal dari Partai Amanah Nasional itu, mengeluarkan surat edaran tentang pelarang peringatan Asyura (lihat gambar).
Beberapa pengamat mengatakan pelarangan Bima Arya, menodai kebhinekaan dan toleransi beragama, seorang aktivis mengatakan “Bima Arya tidak melihat sejarah PAN saat berdiri, khususnya ketika dideklarasikan untuk wilayah Jawa Barat. Pada acara deklarasi di Hotel Savoy Homann, M. Amien Rais jelas-jelas menonjolkan ketokohan ustad Jalal [Dr. Jalaluddin Rakhmat] sebagai magnet suara bagi PAN.”
Prof Amien Rais mengakui bangsa yang kuat dilandasi oleh adanya keinginan untuk hidup bersama pada akhirnya akan melahirkan toleransi.
Hal itu disampaikan Prof Amien Rais, dalam pertemuan dengan mahasiswa Eidgenssiche Technische Hochshule Zurich / ETH – Zurich yang difasilitasi KBRI Bern dan International Relations and Security Network (ISN) ETH Zurich, demikian kata Staff Pensosbud KBRI Bern Budiman Wiriakusumah kepada ANTARA News London, beberapa waktu lalu.[]
(Mahdi-News/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email