Ritual ibadah politik salat Jumat Tehran hari ini dipimpin oleh Ayatullah Ahmad Jannati.
Dalam khutbah Jumat kali ini, Ayatullah Jannati menyanjung usaha keras tim perunding nuklir Iran yang telah berhasil mewujudkan kesepakatan nuklir dengan negara-negara anggota P5+1.
“Sekalipun demikian, perundingan nuklir ini belum membuahkan hasil seratus persen yang kita inginkan,” ujar Ayatullah Jannati.
Ayatullah Jannati mengutip penekanan Rahbar bahwa kita harus selalu waspada terhadap pelanggaran janji yang mungkin saja dilakukan oleh Barat. Seluruh pintu untuk itu harus ditutup.
“Kerjaan mereka memang melanggar janji. Jika mampu, mereka akan melanggar tanda tangan yang telah mereka tekenkan. Mereka hanya meminta kita supaya setia kepada janji dan kesepakatan,” tukas Ayatullah Jannati.
Pada kelanjutan khutbah Jumat, Ayatullah Jannati membeberkan dua pandangan seputar JCPA (Joint Comprehensive Plan of Action) yang sekarang sedang berkembang di Iran. Sebagian kelompok menekankan supaya JCPA ini disahkan oleh Parlemen. Tetapi, sebagian lagi menegaskan supaya masalah ini dituntaskan oleh Dewan Tinggi Keamanan Nasional Iran.
“Masalah nuklir ini bukanlah sebuah masalah kecil. Kita jangan sampai memanfaatkan isu ini hanya sebagai alat. Kemaslahatan rakyatlah yang harus diperhatikan,” ujarnya.
Ayatullah Jannati juga menyinggung pernyataan Rahbar bahwa sikap Iran terhadap Amerika tidak akan pernah berubah. Iran adalah pembela kaum tertindas. Iran senantiasa membela muqawamah di manapun berada.
(Shabestan/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email