Pesan Rahbar

Home » » Warga Inggris Menyebut Netayahu Sebagai Kriminal Perang

Warga Inggris Menyebut Netayahu Sebagai Kriminal Perang

Written By Unknown on Saturday 15 August 2015 | 18:59:00


Puluhan ribu warga Inggris menanda tangani surat terbuka yang ditulis untuk Kerajaan Britania Raya untuk menangkam Benyamin Netanyahu jika datang ke Inggris sebagai seorang kriminal.
 
Sebagaimana yang diberitakan oleh Palestine Today, sekitar tiga puluh ribu warga Inggris pendukung Palestina menandatangani sebuah surat terbuka yang ditulis untuk kerajaan Inggris agar menangkap Benyamin Netanyahu, Perdana Menteri Israel, sebagai seorang kriminal karena kekejian-kekejiannya terhadap rakyat tak berdosa di Paletina.

Rencananya Netanyahu akan datang ke Inggris pada bulan September nanti. Puluhan ribu warga pembenci Rezim Zionis itu meminta agar Benyamin Netanyahu tidak datang ke Inggris atau menangkap dan menghakiminya.

Sebagaimana yang mereka nyatakan, Netanyahu adalah orang yang bertanggung jawab atas terbunuhnya dua ribu warga Palestina di tahun 2014.

Menurut yang diberitakan oleh media masa Israel sendiri, jika jumlah tuntutan tersebut mencapai angka 100,000 maka parlemen Inggris akan melakukan penyelidikan kasus kriminal Netanyahu secara serius.

Media-media masa marak memberitakan kasus kriminal yang sering dilakukan Netanyahu, misalnya terkait korupsi.

Perdana menteri Israel menghadapi tuduhan transfer furnitur yang dibeli untuk rumah dinasnya ke rumah liburannya di kota Kaisarea di wilayah Palestina yang diduduki, dan penggunaan uang rakyat untuk membayar listrik untuk pekerjaan di propertinya di sana.

Perintah ini juga akan memeriksa laporan pada Sara, istri Netanyahu, yang dikumpulkan setidaknya USD 1.000 dari deposito pada botol kosong yang dikembalikan dari kediaman resmi PM pada masa jabatan sebelumnya.

Netanyahus telah dilaporkan menolak laporan itu sebagai kampanye kotor. Selama beberapa tahun terakhir, sejumlah laporan telah muncul tentang gaya hidup mahal keluarga Netanyahu. Istri Netanyahu juga telah dikritik untuk selera mewah dan perilaku kasarnya terhadap pegawai.

(Shabestan/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: