Pesan Rahbar

Home » » Ayatullah Makarim Syirazi: Para ulama dan Marja’-marja’ Taqlid Syiah Melarang Mencaci Para Sahabat Nabi. Inilah Penjelasannya

Ayatullah Makarim Syirazi: Para ulama dan Marja’-marja’ Taqlid Syiah Melarang Mencaci Para Sahabat Nabi. Inilah Penjelasannya

Written By Unknown on Thursday, 6 August 2015 | 04:43:00


Ayatullah Nasir Makarim Syirazi dalam sepucuk surat yang dia tulis untuk Syaikh Al-Azhar menekankan persatuan antara Syiah dan Ahlu Sunnah dan berkata, “Semua ulama dan Marja’-marja’ taqlid Syiah melarang mencaci para sahabat Nabi dan berlepas tangan terhadap perbuatan itu.”

Dalam surat yang beliau tulis untuk Syaikh Al-Azhar, Ayatullah Nasir Makarim Syirazi mengatakan, “Kami senang sekali mendengar ucapan, ‘Syiah dan Ahlu Sunah adalah dua sayap umat Islam dan peristiwa-peristiwa yang kini terjadi antara Syiah dan Ahlu Sunah merupakan upaya musuh untuk memecah belah umat ini.’.”

Mengingat masalah pencacian sahabat, beliau berkata, “Adapun tentang mencaci maki para sahabat Nabi, mohon Anda pahami bahwa kami, ulama dan para Marja’ Taqlid Syiah, tidak membolehkan perbuatan tersebut dan kami pun berlepas tangan atas perbuatan itu. Memang ada segelintir orang Syiah yang berbuat demikian, namun itu pun tidak dibenarkan sama sekali.”

Ayatullah Makarim Syirazi menulis surat tersebut setelah ditayangkannya program televisi yang diisi oleh Syaikh Al-Azhar seputar Syiah. Ada beberapa hal yang diutarakan oleh Syaikh Al-Azhar yang membuat Ayatullah Makarim Syirazi merasa perlu menulis surat tersebut.

Terkait ungkapan-ungkapan Syaikh Al-Azhar di siaran televisi itu, Ayatullah Makarim Syirazi mengatakan, “Sebagian masalah yang Anda singgung di televisi saat itu, hendaknya diperbincangkan secara terbuka dan didiskusikan bersama, supaya permasalahannya bisa menjadi lebih jelas bagi masyarakat, agar tidak terjadi kesalah pahaman yang menyulut pertikaian.”

Ayatullah Makarim Syirazi di akhir suratnya mengucapkan terima kasih atas usaha yang telah dilakukan Syaikh Al-Azhar untuk mengajak umat Islam menjaga keutuhan dan menghindari perpecahan.

(Shabestan/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: