Salah satu pertanyaan yang sering menghantui benak kita adalah bagaimana Imam Mahdi as membasmi seluruh sistem politik yang memiliki aneka ragam pemikiran dan kemampuan, lalu membentuk satu sistem yang universal?
Bagaimanakah sistem pemerintahan yang akan ditegakkan oleh Imam Zaman as sehingga tak satu pun kelaliman terjadi dan tak seorang pun kelaparan ditemukan?
Ketika Imam Zaman as bangkit, beliau akan menghadapi aneka ragam kelompok dan pemikiran. Sebagian kelompok berasal dari etnis tertentu, dan sebagian yang lain hidup bersama beliau secara munafik.
Imam Zaman as memiliki cara-cara khusus tersendiri untuk menghadapi aneka ragam kelompok masyarakat ini.
Imam Jaʻfar Shadiq as berkata, “Ketika Qa’im kami bangkit, antara dia dan bangsa Arab dan Quraisy tidak tersisa jalan kecuali pedang dan perang.” Mungkin maksud beliau adalah para pembesar mereka atau para pengikut agama lain selain Islam.
Hal ini mungkin bangsa Arab memang tidak pernah menyerah kepada Imam Zaman dan senantiasa menciptakan kerusuhan di tengah masyarakat. Dan beliau pun tidak memiliki jalan lain kecuali pedang.
Dalam sebuah hadis, Imam Mahdi as mengirimkan seorang wakil kepada penduduk Makkah. Ketika ia membacakan pesan beliau, penduduk Makkah menyerangnya dan lantas menyembelihnya di antara Rukun dan Maqam. Ketika itu, Imam Mahdi berkata kepada para pembela beliau, “Penduduk Makkah tidak menginginkan kita.”
Penulis: Hujjatul Islam Najmuddin Thabasi
Sumber: Nesyānehhai az Dolate Moʻūd
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email