Presiden Iran Hassan Rouhani mengatakan pencapaian pemerintahannya dalam menyelesaikan masalah nuklir telah melampaui harapan awal.
Berbicara di televisi pada hari Minggu (2/8/15), Presiden Rouhani mengatakan ia tidak bermaksud membesar-besarkan, tapi yakin bahwa apa yang telah dicapai pada akhir perundingan antara Iran dan kelompok negara P5 + 1 melampaui apa yang awalnya diharapkan.
Perwakilan dari Iran dan lima anggota tetap Dewan Keamanan PBB – Inggris, China, Prancis, Rusia dan Amerika Serikat – plus Jerman berhasil menyelesaikan kesepakatan, yang dinamai Rencana Aksi Bersama Menyeluruh (JCPOA) di ibukota Austria, Wina, pada 14 Juli setelah 18 hari perundingan intensif dan alot yang memakan waktu sekitar 23 bulan dalam pembicaraan antara Iran dan enam negara lainnya.
Presiden Iran mengatakan fakta bahwa kesepakatan interim antara Iran dan P5 + 1 yang dicapai hampir dua tahun lalu menjadi pertanda kesepakatan komprehensif antara kedua belah pihak tercapai pada 14 Juli.
Kami tidak bisa mengatakan kami percaya penuh kepada pihak lain, tetapi kami dapat menyusun suatu mekanisme di mana ada pihak yang akan menghadapi kerugian jika pihak lain melanggar perjanjian, kata Presiden.
Kemulian Iran
Dia mengatakan Iran tidak pernah mencari senjata pemusnah massal.
Pembuatan senjata bukan pilihan bahkan sekali pun ketika menghadapi perang Irak pada 1980-an, kata Presiden.
“Rakyat Iran mulia; sekalipun ketika perang, mereka melawan dengan cara mulia, mereka tidak mencari senjata pemusnah massal, “katanya.
‘Tidak ada yang perlu dikhawatirkan‘
Mengacu kekhawatiran tertentu tentang pengawasan kesepakatan JCPOA, presiden mengatakan tidak ada alasan untuk khawatir sama sekali dengan apa yang telah Iran setujui, kesepaktan JCPOA adalah sesuatu yang luar biasa.
“Tidak ada seorang pun di dunia ini yang akan menjual keamanan dan rahasia negara,” katanya, meyakinkan bahwa kemampuan militer Iran tidak akan berarti hilang.
Menanggapi pertanyaan tentang dampak ekonomi akibat sanksi anti-Iran, Presiden Rouhani mengatakan kabinetnya telah berhasil mengurangi kesulitan ekonomi seperti menekan tingkat inflasi yang tinggi dan stagflasi.
“Sanksi tidak akan pernah bisa berhasil, tetapi sanksi memiliki dampak, “katanya, seraya menambahkan bahwa setelah keberhasilan negosiasi, perluang usaha internasional dibuka untuk Iran.
Tidak ada negara yang tidak senang tentang kesepakatan antara Iran dan P5 + 1, kecuali beberapa penghasut perang dan Zionis, kata Presiden Rouhani.
‘Selamat datang Investasi asing, tidak peningkatan Impor‘
Menjawab pertanyaan lain tentang kekhawatiran bahwa potensi aktivitas perdagangan yang meningkat sebagai akibat dari penghapusan sanksi terhadap Iran akan mengakibatkan impor barang asing ke negaranya, Presiden Rouhani mengatakan kekhawatiran tersebut sah-sah saja.
Dia mengatakan Iran akan menyambut investasi asing, tapi tidak untuk meningkatnya impor. Presiden Iran mengatakan ia telah mengarahkan team ekonominya tentang masalah ini.
Iran harus bekerja keras untuk menciptakan lapangan kerja bagi pemuda, kata presiden Iran.
Dia mengatakan, pada akhir masa jabatannya, tingkat inflasi di negara itu akan turun ke angka satu digit.
‘Mencegah potensi kecurangan IAEA‘
Pertanyaan lain diajukan ke presiden adalah tentang potensi kecurangan oleh Badan Energi Atom Internasional (IAEA), badan PBB yang telah bertugas melaksanakan spesifikasi teknis JCPOA ini. Presiden Rouhani mengatakan negaranya harus sangat waspada supaya kecurangan tersebut tidak terjadi, baik dari segi masalah keamanan maupun teknis.
“Tidak ada dampak ekonomi semalam’
Presiden Iran juga mengatakan bahwa dampak penghapusan sanksi di bawah JCPOA tidak akan semalam.
Dia mengatakan “tonggak” yang telah ditanam akan memakan waktu untuk menghasilkan buah, menekankan, namun pemerintahannya akan berusaha segera mungkin medatangkan dampaknya.[]
(MahdiNews/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email