Otoritas Australia telah menahan tujuh warganya saat mencoba terbang ke Timur Tengah. Mereka diduga akan bergabung dengan kelompok militan ISIS.
"Kami telah menghentikan mereka di bandara, tujuh pemuda Australia yang berencana pergi ke Timur Tengah, yang tampaknya untuk bergabung dengan kelompok teroris di sana," tutur Perdana Menteri (PM) Australia Tony Abbott kepada para wartawan di Canberra, Australia seperti dilansir Reuters, Kamis (20/8/2015).
Tidak jelas di mana ketujuh warga Australia itu ditangkap. Namun menurut media Sydney Daily Telegraph, lima dari tujuh pemuda itu mencoba pergi ke Timur Tengah lewat bandara Sydney pada 12 Agustus lalu. Kelima orang itu tadinya akan menaiki sebuah penerbangan bersama-sama. Kepolisian menaruh kecurigaan setelah mereka kedapatan membawa uang dalam jumlah besar.
Menurut sumber intelijen, beberapa dari ketujuh pemuda itu telah dikenal otoritas Australia. Setelah ditangkap, paspor mereka pun dibekukan sesuai aturan hukum baru yang mulai diberlakukan tahun ini.
PM Abbott menolak mengkonfirmasi pemberitaan tersebut. Alasannya, hal tersebut merupakan masalah operasional.
Pemerintah Australia memperkirakan sekitar 120 warganya masih berada di Irak dan Suriah untuk bertempur bersama kelompok ISIS. Sementara 30 warga Australia lainnya yang pergi Suriah dan Irak, dilaporkan telah tewas.
Juga diyakini ada sekitar 160 simpatisan di Australia yang mengirimkan dana ke para jihadis yang bertempur di Suriah dan Irak.
(Detik/Shabestan/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email