“Hari ini (kemarin, 14 Agustus) adalah hari kemenangan Hizbullah dalam perang 33 hari melawan Israel. Setelah bangsa Arab kalah telak hanya dalam 6 hari melawan Israel, kini lembaran sejarah telah kembali. Dengan kemenangan Muslimin pengikut Ahlul Bait ini, musuh Islam telah terluka.”
Begitu hal ini ditukaskan oleh Hujjatul Islam Abdul-Karim Abidini, wakil Rahbar dan imam salat Jumat Qazwin, Iran, kemarin dalam khutbah salat Jumat di kota tersebut.
Muqawamah Hizbullah ini, lanjut Abidini, memiliki banyak berkah. Salah satunya adalah seluruh Muslimin di setiap penjuru kembali menemukan keberanian dan kebangkitan Islami merekah. Jilatan api muqawamah ini terus berkobar hingga Israel dan Zionisme internasional musnah.
Abidini menekankan, setelah musuh terluka lantaran kekalahan memalukan itu, sekarang kita harus ekstra waspada. Jangan sampai kita termakan oleh tipu muslihat musuh.
“Musuh adalah tetap musuh dan tidak akan pernah berhenti memusuhi. Pada masa kita sekarang, Amerika dan Inggris tidak pernah meliburkan aksi permusuhan mereka,” ujar Abidini.
Sehubungan dengan krisis Iraq, Abidini menekankan, barang siapa meragukan bahwa kelompok teroris Daʻisy adalah anak didik Amerika, maka ia telah berpikir sangat lugu. Sekarang musuh sudah sampai pada sebuah kesimpulan bahwa Iraq dipecah menjadi negara-negara kecil.
Tapi, lanjut Abidini, ini hanyalah sebuah mimpi yang akan dibawa oleh Amerika ke alam kemusnahan mereka.
(Shabestan/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email