Iran Ingatkan Gerakan Musuh

Presiden Iran Hassan Rouhani berpidato dalam upacara pembukaan Majelis Internasional AhlulBayt ke-6 di Teheran pada 15 Agustus 2015. (Foto: president.ir)

Presiden Iran Hassan Rouhani mengingatkan bahwa musuh berusaha untuk menciptakan perpecahan di dunia dan berusaha menggambarkan Islam sebagai agama kekerasan dan ekstremisme, mendesak perlawanan terhadap plot jahat tersebut.

“Musuh bermaksud mengubah agama moralitas dan persaudaraan ini dengan agama kekerasan, ekstremisme, pembunuhan, perselisihan dan perpecahan dan kita harus melawan deviasi dan distorsi tersebut,” kata Rouhani dalam pidato upacara pembukaan Majelis Internasional AhlulBayt di Teheran, Sabtu (15/8/15).

“Kami seharusnya tidak membiarkan musuh menggunakan kelompok-kelompok teroris untuk menggambarkan agama Islam … sebagai agama pembunuhan, kekerasan dan perusakan,” tambahnya.

Dia mengatakan semua Muslim harus tetap bersatu untuk menggagalkan plot tersebut dan menggambarkan Islam sebagai agama damai.

Lebih lanjut ia menekankan bahwa Iran akan menggunakan, kekuatan spiritual politik, dan pengetahuannya terhadap negara-negara tetangganya dan negara Muslim di wilayah ini.

Rouhani mengatakan bahwa kekuatan Iran terletak pada logika dan kekuatan bernegosiasi, menambahkan, “Kami akan menggunakan kemampuan dan kekuatan kami untuk membangun perdamaian, stabilitas dan keamanan di kawasan.”

Presiden Iran mencatat bahwa Iran menghormati nilai-nilai Islam dan demokrasi seraya memperhatikan hak-hak minoritas, mengatakan Syiah dan Muslim Sunni di negara itu adalah hidup bersama dalam damai dan harmoni.

Dia menekankan bahwa logika Iran didasarkan pada perdamaian, hidup berdampingan secara damai dan persatuan di antara semua umat Islam.

Majelis Internasional AhlulBayt ke-6 selama 4 hari dibuka di Teheran di hadapan perwakilan dari 130 negara dan beberapa tokoh politik dan budaya. Pertemuan ini bertujuan untuk memperkuat solidaritas dan konvergensi untuk mempromosikan tujuan Islam.[]

(Mahdi-News/ABNS)