Kelompok militan Islamic State (ISIS) menculik 230 orang dari sebuah kota di Suriah. Di antara yang diculik sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak.
Lembaga Syrian Observatory for Human Rights mengatakan, mereka yang diculik berasal dari latar belakang beragam. Termasuk beberapa keluarga Kristen di Kota Qaryatain, Provinsi Homs.
Seperti dilansir Reuters, Jumat (7/8/2015), kota itu sebelumnya direbut oleh ISIS dalam pertempuran melawan pihak pasukan Suriah.
Qaryatain berada di dekat sebuah jalan yang menghubungkan kota Palmyra ke Pegunungan Qalamoun. Kota tersebut berbatasan langsung dengan Lebanon.
Hingga kini tidak diketahui keberadaan dari warga yang diculik tersebut. ISIS kerap melakukan penculikan dengan berbagai maksud di balik penculikan tersebut.
Sebelumnya ISIS juga melakukan penculikan di Irak pada April 2015. 120 anak-anak diculik dari kota Mosul di Irak. Para korban penculikan dibawa ke lokasi yang tidak diketahui.
Menurut sejumlah sumber di Irak, anak-anak usia 12 hingga 15 tahun diculik ISIS dari kelasnya masing-masing, untuk kemudian diangkut ke kendaraan militer.
Media lokal menyebut anak-anak itu kemungkinan besar akan dilatih untuk menjadi militan ISIS. Sementara korban penculikan dari keluarga kaya akan dijadikan media untuk mendapatkan uang tebusan berjumlah fantastis.
(Metro-News/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email