Awal Dzulqa’dah adalah hari lahirnya Fathimah Ma’shumah, putri Imam Musa Al-Kadhim as dan saudari Imam Ridha as. Di Iran hari tersebut diresmikan sebagai Hari Nasional Anak-anak Perempuan. Dalam rangka mengenang hari itu, kami membawakan sebuah cerita nyata di masa revolusi Iran.
Ada seorang anak perempuan bernama Nahid, ia baru saja menginjak masa dewasa. Dia anak yang baik. Ayahnya pergi berperang di garis depan mempertahankan tanah air negaranya dari serangan tentara Iraq atas perintah Saddam Husain.
Di masa-masa revolusi, Nahid sering kali ikut serta dalam aksi demonstrasi menentang Syah Reza Pahlevi. Akhirnya pada suatu hari ia ditangkap oleh agen-agen SAVAK (sebuah agen intelijen yang bekerja untuk kepentingan Syah) dan diangkut dengan sebuah mini bus.
Sampai di suatu tempat, ia disiksa sampai memar dan terluka. Kemudian kepalanya digunduli dan diarak di berbagai desa sambil disebut-sebut sebagai mata-mata Khumaini.
Orang-orang SAVAK itu berkata, “Aku akan membebaskan kamu kalau kamu menghina Khumaini.” Namun Nahid tidak mau melakukan apa yang mereka minta.
Ibu Nahid yang sedang hamil juga kesana kemari mencari anaknya. Sering kali ada orang-orang jahat yang memanfaatkan kesempatan, mengaku menangkap Nahid dan meminta uang sebagai tebusan. Setelah dibayar, mereka kabur entah ke mana. Akhirnya Ibu Nahid sampai kapanpun tidak menemukan anaknya.
Setelah sebelas bulan lamanya Nahid diculik dan disiksa, jasad Nahid ditemukan di dekat sungai dengan kepala tak berambut dan banyak luka serta memar di sekujur tubuhnya.
(Shabestan/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email