Presiden Iran Hassan Rouhani Bertemu Dengan Keluarga Iran Korban Pembunuhan Oleh Militan Taliban di Kota Afghanistan

Presiden Iran Hassan Rouhani (Kanan ) bertemu dengan keluarga Iran korban pembunuhan oleh militan Taliban di kota Afghanistan Mazar-i-Sharif 17 tahun yang lalu, Teheran, 11 Agustus 2015. (Foto: IRNA)

Presiden Iran Hassan Rouhani menghormati peristiwa para diplomat Iran yang dibunuh oleh militan Taliban di kota Afghanistan Mazar-i-Sharif 17 tahun lalu, mengatakan bahwa Republik Islam menjadi korban terorisme sejak awal.

“Insiden Mazar-i-Sharif menunjukkan bukti lain bahwa rakyat dan pejabat Iran menjadi korban terorisme,” kata Rouhani dalam pertemuan dengan keluarga para diplomat yang menjadi korban di ibukota Iran Teheran, Selasa (11/8/15).

Disamping insiden Mazar-i-Sharif, kedutaan dan diplomat Iran juga menjadi target teroris di seluruh dunia, katanya, menambahkan, “ini menunjukkan bahwa Republik Islam adalah pemerintahan anti-teror dan juga membuktikan klaim oleh beberapa negara bahwa Teheran mendukung terorisme salah.”.

Presiden Iran Hassan Rouhani (Tengah) dengan keluarga para diplomat Iran yang dibunuh oleh militan Taliban di kota Afghanistan Mazar-i-Sharif 17 tahun yang lalu, Teheran, 11 Agustus 2015. (Foto: IRNA)

Tidak pernah terbayangkan waktu itu teroris akan menyerang dan membunuh staf konsulat Iran di kota Afghanistan utara karena menurut konvensi internasional, pusat-pusat diplomatik dan kedutaan dianggap sebagai tempat yang aman, presiden Iran lebih lanjut mengatakan.

Dia juga menunjuk peran intelijen dari negara-negara tertentu dalam insiden Mazar-i-Sharif, menambahkan bahwa teroris di dunia saat ini sekali lagi mendapat dukungan dari Zionis dan beberapa negara Barat.

Di tempat lain dalam sambutannya, Rouhani bersumpah bahwa Teheran tidak akan pernah lelah menawarkan anti-terornya.

Begitu banyak para tokoh Iran telah syahid sejak kemenangan Revolusi Islam dan teroris masih menyerang terhadap bangsa Iran dan kami terus memerangi terorisme, Rouhani menyatakan.

Pada tanggal 8 Agustus 1998, militan Taliban menewaskan 10 diplomat dan koresponden Republik Islam News Agency (IRNA) di Mazar-i-Sharif. []

(MahdiNews/ABNS)