Pesan Rahbar

Home » » Wawancara IQNA dengan Imam Jumat Quetta: Akar Kelompok Takfiri Kembali pada Arab Saudi dan Ideologi Wahabi (1)

Wawancara IQNA dengan Imam Jumat Quetta: Akar Kelompok Takfiri Kembali pada Arab Saudi dan Ideologi Wahabi (1)

Written By Unknown on Friday, 21 August 2015 | 15:29:00


Kelompok takfiri teroris seperti Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) , akar teritorinya kembali pada Arab Saudi dan ideologi mereka kembali pada ajaran Wahabi dan sama sekali tidak ada kaitan dengan Islam dan kaum muslimin.

Hujjatul Islam wal Muslimin Sayid Hashim Musavi, Imam Jumat kota Quetta Pakistan saat wawancara dengan IQNA, menjelaskan dasar pemikiran gerakan takfiri ISIS dan aksi kejahatan kelompok teroris ini. “ISIS adalah kelompok teroris bersenjata dengan ideologi salafi takfiri dan tujuan pembentukan kelompok ini tak lain adalah membentuk khilafah Islam dan menjalankan syariat,” ungkapnya.

Dia menjelaskan bahwa Irak dan Suriah sebagai kancah aksi teroris, kelompok teroris ini sejak muncul di Suriah telah menciptakan kontroversi panjang terkait hasrat, aksi, tujuan dan komunikasinya dan berubah menjadi poros aksial pers, media, analisis dan laporan.

Tidak Diketahuinya Identitas ISIS karena Informasi yang Saling Bertentangan
Imam Jumat kota Quetta Pakistan melanjutkan, sekarang ini, akibat informasi yang saling kontras satu sama lain, identitas, tujuan dan komunikasi kelompok-kelompok fundamentalis ini tidak diketahui; namun yang dapat dimengerti adalah bahwa sampai sekarang ini korban terbanyak kelompok ini adalah kaum muslim dan memberikan banyak kerugian kepada negara-negara Islam dan demikian juga Islam terkena imbas melebihi agama lainnya.

Musavi dalam menjawab pertanyaan sampai seberapa besarkah afirmasi para ulama dan muslim Ahlussunnah kawasan akan klaim ISIS tentang dukungannya terhadap hak-hak Ahlussunnah, mengatakan, kelompok ini dalam aspek ideologi tidak memiliki kedudukan ditengah-tengah pengikut Ahlussunnah di pelbagai kawasan dunia.

Dia mengungkapkan, perspektif Ahlussunnah dan perbedaannya dengan kelompok teroris ini harus dijelaskan dan diterangkan kepada masyarakat dunia; karena mereka menyembunyikan dirinya di bawah penutup memerangi Syiah dan menampakkan dirinya sebagai juru bicara Ahlussunnah; sementara markas-markas penting Ahlussunnah dan ulama terkemukanya tidak setuju dengan pemikiran kelompok ini.

ISIS Tidak Memiliki Kedudukan di Kalangan Ahlussunnah
Musavi menjelaskan, pemikiran ISIS tidak memiliki tempat, tidak hanya di Pakistan; bahkan di banyak kawasan-kawasan Islam, yang didiami oleh Ahlussunnah; Ahlussunnah tidak menyebut kelompok ISIS sebagai sebuah kelompok Islam; bahkan menyebutnya sebagai kelompok teroris yang sedang menghantam Islam.

“Citra Zionis para kriminal ini semakin lebih terlihat jelas, khususnya saat menghancurkan kuil dan masjid dan masalah ini jauh-jauh hari sudah menyebabkan suatu hal yang dibenci oleh Ahlussunnah,” tambahnya.

Imam Jumat kota Quetta Pakistan melanjutkan, di negara Pakistan, mayoritas ulama Ahlussunnah menyebut kelompok ini telah keluar dari Islam dan merupakan anak didik Zionis dan kelompok ini tidak memiliki kedudukan sama sekali ditengah-tengah kalangan Ahlussunnah moderat Pakistan; demikian juga markas Islam Al-Azhar dan mayoritas ulama Afrika, Asia Tengah dan Pakistan juga menegaskan masalah ini.

Menciptakan Ketakutan; Tujuan  dari Publikasi Gambar Kejahatan-kejahatan ISIS di Internet
Wakil Majelis Persatuan Muslim Pakistan dalam menjawab pertanyaan, apa tujuan anasir takfiri dalam publikasi file-file suara mengerikan, seperti publikasi gambar pemenggalan raporter di jejaring sosial, mengatakan, “ISIS merupakan konspirasi baru dan bersumber dari agenda para teroris sebelumnya, guna menciptakan ketakutan.”

“Sebelumnya, Taliban dan Alqaidah tidak dapat meraih tujuan dan hasrat-hasratnya dan faktor-faktor yang menciptakan kelompok ini terpaksa merubah citra dan nama para algojonya dan sebagai ganti dari Alqaidah, mereka membentuk kelompok teroris dengan nama-nama baru,” tambahnya.

Imam Jumat kota Quetta Pakistan menegaskan, kelompok teroris hendak meraih tujuan-tujuan buruknya dengan kebrutalan dan hendak meyakinkan masyarakat bahwa tidak mungkin dapat melawan kelompok brutal ini, harus tunduk dan pasrah; oleh karena itu mereka melakukan kejahatan terkeji nan buruk dan mengupload film-flmnya di internet guna menciptakan ketakutan dan kengerian dalam hati masyarakat.

(IQNA/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita:

Index »

KULINER

Index »

LIFESTYLE

Index »

KELUARGA

Index »

AL QURAN

Index »

SENI

Index »

SAINS - FILSAFAT DAN TEKNOLOGI

Index »

SEPUTAR AGAMA

Index »

OPINI

Index »

OPINI

Index »

MAKAM SUCI

Index »

PANDUAN BLOG

Index »

SENI