Mengingat citra negatif tentang Islam dan Kaum Muslimin yang disebarkan oleh media-media Barat, misi media-media Islam sekarang ini adalah memberikan citra Islam yang sejati.
Hujjatul Islam wal Muslimin Sayid Muhammad Ali Mudarrisi, orator dan direktur bagian Arab cannel Ahlulbait (As) London, saat wawancara dengan IQNA, dalam menjelaskan hal ini mengatakan, kita harus mempelajari kebudayaan Islam dari Rasulullah (Saw) dan Ahlulbait (As) dan kita berupaya mempertunjukkan citra yang benar tentang Islam.
Dia dalam menjabarkan kinerja media-media Islam dibandingkan dengan media-media gerakan utama negara-negara Barat mengatakan, media-media Islam biasanya adalah media-media baru, yang sekarang ini sedang latihan belajar; namun mereka sedang berubah dan berkembang dan perubahan ini untuk cita-cita Islam.
Media Barat; Tulang Punggung Perang dan Krisis yang Bersumber dari Islamofobia
Dia menambahkan, menilik kinerja media-media Barat menunjukkan bahwa mereka adalah tulang punggung semua peperangan, yang sampai sekarang ini masih berlaku, termasuk perang dan krisis-krisis yang muncul akibat Islamofobia.
“Islamofobia adalah sebuah fenomena yang harus kita ubah dan kita katakan kepada masyarakat Barat bahwa apa yang kalian saksikan di tv, seperti Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dan Islam Wahabi bukanlah yang dimiliki oleh mayoritas muslim sekarang ini. Kita harus menunjukkan kepada mereka bahwa ajaran-ajaran Islam sangatlah berbeda dengan mereka,” tegas Hujjatul Islam wal Muslimin Muhammad Ali Mudarrisi.
Lebih lanjut, dia mengatakan, persatuan ini didirikan guna menunjukkan beragam perspektif tentang Islam dan sebagai sebuah persatuan media, kita harus berupaya menjabarkan perspektif kita tentang Islam dan pandangan kita terhadap dunia melalui parabola dan keluar masuknya beragam berita dan kita mengatakan tentangnya yang sebenarnya.
Naskah Sejati Islam, Naskah Ahlulbait (As)
Mudarrisi menambahkan, menurut keyakinan saya, naskah sejati Islam adalah naskah Ahlulbait (As).
Sekarang ini, apa yang dipikirkan oleh kebanyakan masyarakat, saat kalian googling di internet atau kalian mendengarkan di pelbagai jaringan, biasanya digambarkan sebuah gambaran suram nan menakutkan tentang Islam dan bahkan jika kita mendengar nama Islam untuk pertama kalinya, maka kita akan mendapatkannya demikian dan kita akan takut dengan melihat apa-apa yang telah mereka pertunjukkan tentang Islam, dan kita berpikir bahwa Islam adalah sedemikian rupa.
Hujjatul Islam wal Muslimin Mudarrisi melanjutkan, namun sejatinya Islam adalah agama perdamaian dan Ahlulbait (As) senantiasa mendapatkan penganiayaan dan kelaliman serta dibunuh. Kami senantiasa di pihak kebungkaman Islam dan sekarang ini kami hendak menunjukkan realita ini kepada dunia dan kami mengatakan apa yang kalian gambarkan tentang kami sangatlah keliru.
“Sekarang ini, kita selain memiliki radio dan televisi, juga memiliki jejaring sosial dan internet. Banyak hal yang dapat kita lakukan untuk menunjukkan citra sejati Islam dan damainya agama kita,” tambahnya.
Mudarrisi menegaskan, kita harus menunjukkan bahwa peperangan yang terjadi dalam sejarah Islam adalah perang yang dipaksakan dan apa yang terjadi sekarang ini dalam dunia Islam, sejatinya kaum muslimin sangatlah merana dan tersiksa dan kaum musliminlah yang terbunuh. Media mempunyai peran signifikan dalam mentransfer pesan ini kepada masyarakat dunia.
Sayid Muhammad Ali Mudarrisi mengatakan, kita harus mempertimbangkan bahwa sekarang ini media-media baru dan internet memiliki pengaruh lebih ketimbang radio dan tv, meskipun sarana-sarana tersebut juga sangat penting sesuai dengan kadarnya.
“Sekarang ini dengan adanya Hp dan akses mudah ke situs dan jejaring sosial, seperti Twitter, Facebook dan lain-lain, telah menciptakan ruang baru, dimana tentunya telah dimanfaatkan oleh para musuh kita dan kita juga harus menggunakan sarana ini di jalan yang benar. Media sosial dapat memiliki peran yang signifikan dalam mentransfer pesan kita. Cannel Ahlulbait (As) adalah cannel pertama tv Syiah yang berbahasa Inggris, yang mulai beroperasi pada tahun 2009 M, di London,” tegasnya.
Hujjatul Islam wal Muslimin Sayid Mudarrisi, pendiri cannel ini pada masa pendiriannya mengumumkan bahwa tujuan peluncuran cannel Ahlulbait (As) ini adalah menunjukkan citra sejati dan murni agama Islam dan peradabannya kepada masyarakat dunia.
Para tokoh-tokoh terkemuka telah hadir dalam cannel ini, yang sekarang ini aktif dengan dua bahasa Inggris dan Arab, dan sebagian acaranya juga mengambil rekaman dari Karbala.
(IQNA/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email