Setelah kemenangan Revolusi Islam Iran, pembangunan masjid di Iran agak sedikit tersendat. Hingga kini, sudah sekitar tujuh puluh ribu masjid dibangun.
Dari seluruh jumlah masjid ini, enam puluh ribu masjid adalah milik warga Syiah dan sepuluh ribu masjid selebihnya milik warga Ahli Sunnah.
Akan tetapi, menurut penuturan Sardar Sayyid Dhiya’uddin Hazni dalam acara peresmian Masjid Imam Musa bin Jaʻfar as hari ini sebagaimana dirilis oleh ISNA, dari enam puluh ribu masjid ini, hanya tiga ribu masjid yang bisa dibilang aktif. Di tiga ribu masjid ini, salat subuh ditegakkan, dan salat-salat wajib yang lain diikuti oleh sembilan puluh persen warga setempat.
Hazni melanjutkan, amat disayangkan, empat puluh persen dari lima puluh tujuh ribu masjid yang bisa dibilang tidak aktif ini tidak memiliki imam masjid. Lebih dari itu, masjid-masjid yang selebihnya hanya semarak di bulan Muharram, Shafar, dan Ramadhan.
“Kita di Iran Islami ini, di samping kekurangan masjid, juga kekurangan imam masjid,” tambah Hazni menyayangkan.
(Shabestan/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email