Dalam sebuah pertemuan ilmiah yang berlangsung di Pusat Kajian Budaya dan Agama di Qom, Ibrahim Dadju anggota Tim Ilmiah Fakultas Epistemologi Pusat Kajian Budaya dan Agama hari Minggu kemarin mengatakan, “Agama Islam penuh dengan ajaran-ajaran yang lebih canggih dari ilmu-ilmu humaniora Barat saat ini.”
Acara tersebut dihadiri oleh Khosru Baqeri, Husain Kalbasi, Abdullah Nashri dan tokoh-tokoh ilmuan lainnya.
Dadju di awal pertemuan itu menegaskan, “Agama lebih memperhatikan keterikatan diri manusia dengan alam. Banyak ilmuan Muslim yang mengkaji hubungan antara manusia dengan alam, juga dengan Tuhannya.”
Ibrahim Dadju menekankan, “Kita tidak bisa menciptakan ilmu pengetahuan baru, khususnya terkait dengan ilmu-ilmu humaniora. Yang bisa kita lakukan adalah mencerna ilmu-ilmu yang sudah ada dan melakukan seleksi; manapun yang sesuai dengan ajaran kita dapat kita manfaatkan sebaik-baiknya dan kita kembangkan.”
Anggota Tim Ilmiah Fakultas Epistemologi Pusat Kajian Budaya dan Agama itu menyatakan, “Agama jauh lebih awal menyampaikan pendapat-pendapatnya yang berharga ketimbang ilmu-ilmu yang diciptakan manusia ini. Oleh karena itu ajaran-ajaran agama ini patut lebih dikaji lebih dalam lagi.”
Ia menambahkan, “Kita harus bekerja lebih keras untuk menimba pengetahuan-pengetahuan berharga yang dikandung oleh ajaran agama ini kemudian melakukan perbandingan dengan ilmu-ilmu empirik yang dikembangkan manusia saat ini. Pasti kita akan mendapati bahwa agama Islam ini lebih unggul dari segalanya dan mampu menjawab tuntutan-tuntutan apapun sepanjang masa.”
(Shabestan/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email