Wakil
Menteri Luar Negeri Iran untuk Arab dan Afrika Hossein Amir-Abdollahian
(kedua dari kanan ) bertemu dengan Sekjen Gerakan Hizbullah Lebanon
Sayyed Hassan Nasrallah (Kanan) di ibukota Libanon, Beirut, 2 Agustus
2015.
Wakil Menteri Luar Negeri Iran untuk Urusan Arab dan Afrika Hossein Amir-Abdollahian memberi peringatan dalam pertemuan dengan Sekjen gerakan Hizbullah Lebanon, Sayyed Hassan Nasrallah, di ibukota Libanon, Beirut, Rabu (2/9/15).
Pejabat tinggi Iran itu mengatakan, “Semua negara di kawasan itu harus waspada dalam menghadapi konspirasi rezim Zionis; dan negara-negara Muslim harus berhati-hati untuk tidak termakan api perang, ekstremisme dan terorisme akibat kelalaian dari dari pihak-pihak tertentu. ”
“Iran selalu mendukung keamanan dan stabilitas Lebanon, dan menekankan persatuan nasional di Lebanon,” kata Amir juga-Abdollahian.
Lebanon telah terjebak dalam krisis politik sejak masa jabatan mantan Presiden Michel Sleiman yang berakhir pada Mei 2014.
Faksi politik Lebanon terbagi menjadi urusan dalam dan luar negeri, yang menyebabkan kebuntuan atas pilihan presiden.
Ketidakpuasan publik meningkat dalam beberapa minggu terakhir setelah kebuntuan politik yang sedang berlangsung praktis melumpuhkan pemerintah.
Spanduk dan bendera Lebanon terus bawa selama reli massa pada tanggal 29 Agustus 2015 dengan ikon Martyrs Square, di Beirut. (AFP Photo)
“Kami dukung dialog di antara Lebanon dan bahwa intervensi asing menyebabkan intensifikasi masalah di wilayah ini,” kata Amir-Abdollahian.
Nasrallah, dalam hal ini menggambarkan peran Iran yang sangat signifikan dalam membangun keamanan dan memerangi terorisme dan ekstremisme di wilayah tersebut dan menekankan kerja sama antara semua negara untuk stabilitas di kawasan itu dan dalam memerangi terorisme Takfiri.
Sekjen Hizbullah menyebut peran Israel yang merusak di wilayah tersebut, mengatakan Tel Aviv yang berfokus pada kebijakan agresi dan ekspansionisme menentukan situasi saat ini di wilayah tersebut.[]
(Mahdi-News/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email