Bagi para ulama yang telah meniti jalan makrifat Ilahi, salat adalah sahabat yang paling karib, ketenangan di saat kegelisahan, dan kelezatan yang paling tinggi.
Lalu, mengapa kita harus mengulang-ulangi salat yang sama untuk setiap hari? Kita harus membaca surah, zikir, dan salam yang sama dalam setiap salat, dan mengulanginya setiap hari.
Jawabannya adalah semua pengulangan ini, di samping untuk pengokohan, juga berfungsi sebagai sair (perjalanan). Artinya, setiap salat harus lebih baik dari salat sebelumnya, dan salat sebelumnya adalah penyiap lahan untuk salat berikutnya.
Poin ini mengingatkan kita pada hadis Rasulullah saw yang sangat indah. Beliau pernah menegaskan, apabila dua hari seorang muslim adalah sama (hari esok tidak lebih baik dari hari ini), maka ia sungguh merugi. Jelas, apabila salat seorang muslim hari ini tidak lebih baik dibandingkan salat kemarin, maka ia masuk dalam kategori hadis tersebut.
Salat seorang muslim adalah gerak menuju puncak bak sebuah tangga yang digunakan untuk menaiki puncak. Jika kita hanya berhenti pada satu tangga, tentu kita telah mengalami kerugian besar.
Pengulangan salat tidak berbeda dengan menginjakkan kaki di anak-anak tangga ini. Pada salat berikut, kita harus menginjakkan kaki di anak tangga yang lebih tinggi. Jika kita menginjakkan kaki di tangga yang lebih rendah, sudah tentu kita mengalami kerugian yang lebih besar.
(Shabestan/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email