Sekarang ini, kita menghadapi para pendukung dosa dan kerusakan di tengah masyarakat kita. Kita jangan sampai acuh tak acuh dalam menghadapi masalah ini.”
Begitu ujar Rahimpur Azghadi, salah seorang anggota Dewan Tinggi Revolusi Kebudayaan Iran dalam rangka penutupan seminar Andisyeh-haye Asemani hari ini di kota Masyhad, Iran.
Menurut Azaghadi, jika al-Qur’an dibaca sebagai model model kehidupan dan seluruh program kita, maka banyak problem kita sudah terselesaikan. Kekuasaan dan kekayaan dalam banyak periode dan masa biasanya menentang keimanan.
Azghadi juga berpesan kepada remaja-remaja masjid supaya bangkit melawan oknum-oknum yang ingin menutupi hakikat. Masjid merupakan basis terkaya untuk memelihar nilai-nilai agama.
Azghadi menekankan bahwa salah satu tugas terpenting yang harud dipikul oleh para aktifis masjid adalah meningkatkan ilmu dan alim di seluruh dimensi kehidupan sosial.
“Apa yang sekarang harus diperhatikan di masjid adalah memelihar posisi dan seluruh tujuan agama. Negara-negara imperialis dunia hanya ingin memusnahkan Islam,” ujar Azghadi.
Aktifitas masjid, menurut Azghadi, harus ditindaklanjuti dalam sebuah koridor terprogram
dan terencana. Memerangi anti keadilan, menegakkan keamanan, dan mengembangkan masyarakat termasuk tema-tema yang harus diperhatikan oleh para aktifis masjid.
Pada kelanjutan orasi, dalam rangka mengenang hari syahadah Imam Jawad as yang jatuh pada hari ini, Rahimpur Azghadi mengisyaratkan kepribadian unggul yang dimiliki oleh imam agung ini. Memperhatikan dan mengindahkan kaidah-kaidah dialog dan debat termasuk metode tabligh paling gamblang yang dilakukan oleh beliau.
(Shabestan/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email