Mufthi tinggi Arab Saudi telah memerankan tanggung
jawab dari pihak berwenang di Mekah mengenai tragedi Mina, mengatakan
insiden itu di luar kendali manusia.
Dalam pertemuan hari Sabtu (26/9/15) dengan Menteri Dalam Negeri Saudi Mohammed bin Nayef, Sheikh Abdul Aziz Al Sheikh mengatakan menteri tidak dikenai tanggung jawab atas apa yang terjadi dan tidak dapat disalahkan karena itu.
“karena itu diluar kendai manusia, Anda tidak dipersalahkan … Anda tidak bertanggung jawab atas apa yang terjadi,” kantor berita resmi Saudi (SPA) mengkutip perkataan Al Sheikh. “Nasib dan takdir tidak dapat dielakan”, kata mufti.
Riyadh mengatakan lebih dari 769 orang tewas dalam tragedi berdesakan pada tanggal 24 September di Mina, yang terletak beberapa mil dari kota suci Mekkah. Namun ketua Organisasi Haji dan Ziarah Iran Sa’id Ohadi, mengatakan bahwa hampir 2.000 orang kehilangan nyawanya dalam tragedi Mina.
Peziarah di Persalahkan
Al Sheikh, yang merupakan ketua Dewan Syura, badan penasehat pemerintah, mengatakan peziarah harus tetap memegang “aturan dan peraturan yang diberikan oleh petugas keamanan … Dengan demikian mereka akan terindungi kehidupan, keselamatannya dan dapat membantu ibadah mereka. ”
Sementara para peziarah menyalahkan tragedi mematikan kepada polisi, yang dikabarkan telah menutup dua jalan dalam insiden yang terjadi pada hari itu. Mereka juga menuduh pemerintah Saudi gagal melakukan langkah-langkah yang tepat dalam menangani aliran ratusan ribu peziarah di cuaca suhu tinggi.
Melayani jamaah?
Dalam sambutannya lainnya pada Jumat yang diberitakan oleh SPA, Al Sheikh telah menyerukan warga dan umat Islam untuk mengabaikan “kampanye bias” terhadap manajemen Haji Riyadh, mengatakan mereka bertujuan “mempertanyakan upaya-upaya besar yang diberikan oleh kerajaan dalam membangunan dan mempeluasan tempat-tempat suci, melayani pengunjung dan peziarah. ”
Ziarah tahun ini diwarnai dengan sejumlah insiden, dimana terdapat 109 orang tewas dalam runtuhnya derek raksasa pada Masjid Agung sebelum ibadah haji dimulai. Pada hari Jumat, jamaah Mesir yang ditempatkan di Mina melaporkan kebakaran di tenda-tenda mereka, meskipun tidak ada korban resmi yang dilaporkan. Dua kebakaran Hotel juga sebelumnya telah dilaporkan.
Memikul Tanggung Jawab
Riyadh didesak untuk menerima tanggung jawab berkaitan dengan insiden dan mengambil langkah-langkah untuk memastikan keamanan para peziarah.
Pemimpin Revolusi Islam Ayatollah Seyyed Ali Khamenei telah meminta pemerintah Saudi untuk mengambil tanggung jawab dari insiden mematikan di Mina.
“Pemerintah Saudi berkewajiban untuk memikul tanggung jawab berat dalam insiden pahit ini dan memenuhi kewajibannya sesuai dengan aturan kebenaran dan keadilan. Langkah-langkah yang tidak tepat dan salah kelola yang berada di balik tragedi ini tidak boleh diabaikan, “kata Pemimpin pada hari tragedi itu.
Presiden Nigeria Muhammadu Buhari, Sabtu juga mendesak penguasa Saudi “untuk memastikan pelasanaan yang cermat dan mengidentifikasi kelemahan dalam organisasi haji.”
Korban jiwa dari Iran dan Maroko, masing-masing sebanyak 136 dan 87 jamaah, juga Nigeria, India, Indonesia, Pakistan dan Belanda melaporkan korban jiwa. []
(Mahdi-News/ABNS)
Dalam pertemuan hari Sabtu (26/9/15) dengan Menteri Dalam Negeri Saudi Mohammed bin Nayef, Sheikh Abdul Aziz Al Sheikh mengatakan menteri tidak dikenai tanggung jawab atas apa yang terjadi dan tidak dapat disalahkan karena itu.
“karena itu diluar kendai manusia, Anda tidak dipersalahkan … Anda tidak bertanggung jawab atas apa yang terjadi,” kantor berita resmi Saudi (SPA) mengkutip perkataan Al Sheikh. “Nasib dan takdir tidak dapat dielakan”, kata mufti.
Riyadh mengatakan lebih dari 769 orang tewas dalam tragedi berdesakan pada tanggal 24 September di Mina, yang terletak beberapa mil dari kota suci Mekkah. Namun ketua Organisasi Haji dan Ziarah Iran Sa’id Ohadi, mengatakan bahwa hampir 2.000 orang kehilangan nyawanya dalam tragedi Mina.
Peziarah di Persalahkan
Al Sheikh, yang merupakan ketua Dewan Syura, badan penasehat pemerintah, mengatakan peziarah harus tetap memegang “aturan dan peraturan yang diberikan oleh petugas keamanan … Dengan demikian mereka akan terindungi kehidupan, keselamatannya dan dapat membantu ibadah mereka. ”
Sementara para peziarah menyalahkan tragedi mematikan kepada polisi, yang dikabarkan telah menutup dua jalan dalam insiden yang terjadi pada hari itu. Mereka juga menuduh pemerintah Saudi gagal melakukan langkah-langkah yang tepat dalam menangani aliran ratusan ribu peziarah di cuaca suhu tinggi.
Melayani jamaah?
Dalam sambutannya lainnya pada Jumat yang diberitakan oleh SPA, Al Sheikh telah menyerukan warga dan umat Islam untuk mengabaikan “kampanye bias” terhadap manajemen Haji Riyadh, mengatakan mereka bertujuan “mempertanyakan upaya-upaya besar yang diberikan oleh kerajaan dalam membangunan dan mempeluasan tempat-tempat suci, melayani pengunjung dan peziarah. ”
Ziarah tahun ini diwarnai dengan sejumlah insiden, dimana terdapat 109 orang tewas dalam runtuhnya derek raksasa pada Masjid Agung sebelum ibadah haji dimulai. Pada hari Jumat, jamaah Mesir yang ditempatkan di Mina melaporkan kebakaran di tenda-tenda mereka, meskipun tidak ada korban resmi yang dilaporkan. Dua kebakaran Hotel juga sebelumnya telah dilaporkan.
Memikul Tanggung Jawab
Riyadh didesak untuk menerima tanggung jawab berkaitan dengan insiden dan mengambil langkah-langkah untuk memastikan keamanan para peziarah.
Pemimpin Revolusi Islam Ayatollah Seyyed Ali Khamenei telah meminta pemerintah Saudi untuk mengambil tanggung jawab dari insiden mematikan di Mina.
“Pemerintah Saudi berkewajiban untuk memikul tanggung jawab berat dalam insiden pahit ini dan memenuhi kewajibannya sesuai dengan aturan kebenaran dan keadilan. Langkah-langkah yang tidak tepat dan salah kelola yang berada di balik tragedi ini tidak boleh diabaikan, “kata Pemimpin pada hari tragedi itu.
Presiden Nigeria Muhammadu Buhari, Sabtu juga mendesak penguasa Saudi “untuk memastikan pelasanaan yang cermat dan mengidentifikasi kelemahan dalam organisasi haji.”
Korban jiwa dari Iran dan Maroko, masing-masing sebanyak 136 dan 87 jamaah, juga Nigeria, India, Indonesia, Pakistan dan Belanda melaporkan korban jiwa. []
(Mahdi-News/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email