Pesan Rahbar

Home » » Muhammadiyah Laporkan Kajian Isu Terkini kepada Presiden

Muhammadiyah Laporkan Kajian Isu Terkini kepada Presiden

Written By Unknown on Wednesday, 23 September 2015 | 13:41:00

Ketua Umum Muhammadiyah terpilih Haedar Nashir (Foto: Antara)

Pengurus Pimpinan Pusat Muhammadiyah memberikan hasil kajian mereka ihwal isu terkini kepada Presiden Joko Widodo. Hal itu diungkapkan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir kepada media di Istana Kepresidenan, hari ini.

Haidar mengaku telah menyampaikan kepada Jokowi terkait hasil Muktamar Muhammadiyah ke-47 dan Satu Abad Aisyiyah. Ia juga mengutarakan komitmen Muhammadiyah terhadap negara Indonesia, yang mereka sebut sebagai negara hasil kesepakatan bersama.

“Tetapi Muhammadiyah dengan semangat Islam berkemajuan ingin negara NKRI tak statis, tetapi harus ada ikhtiar yang sifatnya memajukan. Poin pentingnya ada pada pentingnya berdinamisasi dalam berkebangsaan yang menjadikan negara ini maju,” ujar Haidar di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa 22 September 2015.

Haidar juga mengaku telah menyampaikan hasil kajian tim ekonomi PP Muhammadiyah yang memandang bahwa perlambatan ekonomi saat ini memang belum termasuk krisis, tetapu bisa berpotensi krisis jika tidak ada kebijakan yang strategis, komprehensif, dan melakukan langkah berani.
“Kami menghargai paket kebijakan I,” kata dia.

Haidar menuturkan, jika ada suasana politik yang tidak kondusif terjadi, maka ia berharap Jokowi masih mau menghargai masukan dari lembaganya. “Tetapi ada dua hal yang harus menjadi kerangka berpikir kita, pertama tentang persepsi konstruktif, dan optimisme kita bisa keluar dari situasi ini,” ujar dia.

PP Muhammadiyah, tutur Haidar, juga menyampaikan keprihatinan atas kebakaran lahan yang terjadi cukup lama dan meluas di berbagai daerah di Indonesia. Ia menyebutkan, pemerintah harus mulau melakukan konservasi dan rekostruksi agar sumber daya alam negara bisa dikelola dengan baik, meski juga harus dimobilisasi untuk kesejahteraan rakyat.

Terkait pendidikan, Haidar mengaku telah mengutarakan komitmen organisasinya terhadap pendidikan sebagai kekuatan transformasi. “Ini kan kita income rendah, human index rendah, artinya pendidikan sumber daya manusia harus jadi perhatian pemerintah,” kata dia.

Terakhir, Haidar menyampaikan apresiasi PP Muhammadiyah atas upaya diplomasi ke Timur Tengah, karena langkah tersebut membentuk politik bebas aktif yang sesungguhnya. “Sehingga Indonesia bisa menjalankan peran bukan hanya ke Timur dan Barat. Ini terobosan bagus ke Timur Tengah. Ini kebijakan baru,” ujar dia.

(CNN-Indonesia/Satu-Islam/ABNS)

Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita:

Index »

KULINER

Index »

LIFESTYLE

Index »

KELUARGA

Index »

AL QURAN

Index »

SENI

Index »

SAINS - FILSAFAT DAN TEKNOLOGI

Index »

SEPUTAR AGAMA

Index »

OPINI

Index »

OPINI

Index »

MAKAM SUCI

Index »

PANDUAN BLOG

Index »

SENI