Sebelumnya Berita Republik Mengatakan: PBB: Gaza tidak Bisa Dihuni Lagi Tahun 2020 http://ahlulbaitnabisaw.blogspot.com/2015/09/pbb-gaza-tidak-bisa-dihuni-lagi-tahun.html
Kita Lihat Berita Mahdi News Mengatakan:
Gaza yang telah dilanda perang dan di blokade ekonomi yang melumpuhkan mungkin baru dapat dihuni lima tahun kedepan. PBB mengatakan tidak ada cara untuk “melakukan pembangunan berkelanjutan dan pengentasan kemiskinan kecuali blokade Israel yang menyengsarakan di Jalur Gaza diangkat.”
Pada musim panas 2007, Tel Aviv mengenakan blokade di wilayah pesisir kecil yang merupakan salah satu wilayah dengan penduduk tertinggi di dunia dan merupakan rumah bagi lebih dari 1,8 juta warga Palestina.
Perang Israel musim panas yang menghancurkan pada 2014 dan operasi militer lainnya selama enam tahun terakhir telah menyebabkan kehancuran ekonomi Gaza.
Serangan Israel itu juga telah merenggut nyawa lebih dari 2.200 warga Palestina dan meninggalkan lebih dari setengah juta lebih pengungsi. Perang ini juga telah merusak sekitar 20.000 rumah, 148 sekolah, 15 rumah sakit, dan 45 klinik. Setidaknya 247 pabrik dan 300 pusat perdagangan tidak bisa beroperasi atau benar-benar hancur dalam serangan itu.
Kondisi sosial-ekonomi jalur Gaza merosot ke tingkat yang paling rendah sejak pendudukan Israel di wilayah Palestina pada tahun 1967. Pengangguran meningkat hingga sekitar 44 persen, dan 72 persen rumah di Gaza rawan pangan.
Berdasarkan angka yang dikeluarkan pada bulan Mei, sebanyak 860.000 orang membutuhkan pangan yang di distribusikan PBB untuk bertahan hidup sementara pada tahun 2.000 jumlah tercatat hanya 72.000 orang.
“Gaza baru bisa layak huni pada tahun 2020 jika trend ekonomi saat ini bertahan,” kata badan pembangunan PBB dalam laporan tahunannya pada hari Selasa (1/9/15).
Laporan itu menambahkan bahwa blokade Israel telah “merusak infrastruktur Gaza, menurunkan produktifitas, dan membutuhkan waktu untuk rekonstruksi atau memulihan ekonomi juga kemiskin penduduk Palestina di Gaza.”
“Perang ini menimbulkan kehancuran yang sangat besar terhadap ekonomi Gaza juga merusak aset produktif dan infrastruktur, disamping merusak banyak fasilitas industri, pertanian, perdagangan dan perumahan, baik secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi pasokan, air, listrik dan bahan bakar,” laporan itu mencatat. []
(Mahdi-News/ABNS)
Kita Lihat Berita Mahdi News Mengatakan:
Gaza yang telah dilanda perang dan di blokade ekonomi yang melumpuhkan mungkin baru dapat dihuni lima tahun kedepan. PBB mengatakan tidak ada cara untuk “melakukan pembangunan berkelanjutan dan pengentasan kemiskinan kecuali blokade Israel yang menyengsarakan di Jalur Gaza diangkat.”
Pada musim panas 2007, Tel Aviv mengenakan blokade di wilayah pesisir kecil yang merupakan salah satu wilayah dengan penduduk tertinggi di dunia dan merupakan rumah bagi lebih dari 1,8 juta warga Palestina.
Perang Israel musim panas yang menghancurkan pada 2014 dan operasi militer lainnya selama enam tahun terakhir telah menyebabkan kehancuran ekonomi Gaza.
Serangan Israel itu juga telah merenggut nyawa lebih dari 2.200 warga Palestina dan meninggalkan lebih dari setengah juta lebih pengungsi. Perang ini juga telah merusak sekitar 20.000 rumah, 148 sekolah, 15 rumah sakit, dan 45 klinik. Setidaknya 247 pabrik dan 300 pusat perdagangan tidak bisa beroperasi atau benar-benar hancur dalam serangan itu.
Kondisi sosial-ekonomi jalur Gaza merosot ke tingkat yang paling rendah sejak pendudukan Israel di wilayah Palestina pada tahun 1967. Pengangguran meningkat hingga sekitar 44 persen, dan 72 persen rumah di Gaza rawan pangan.
Berdasarkan angka yang dikeluarkan pada bulan Mei, sebanyak 860.000 orang membutuhkan pangan yang di distribusikan PBB untuk bertahan hidup sementara pada tahun 2.000 jumlah tercatat hanya 72.000 orang.
“Gaza baru bisa layak huni pada tahun 2020 jika trend ekonomi saat ini bertahan,” kata badan pembangunan PBB dalam laporan tahunannya pada hari Selasa (1/9/15).
Laporan itu menambahkan bahwa blokade Israel telah “merusak infrastruktur Gaza, menurunkan produktifitas, dan membutuhkan waktu untuk rekonstruksi atau memulihan ekonomi juga kemiskin penduduk Palestina di Gaza.”
“Perang ini menimbulkan kehancuran yang sangat besar terhadap ekonomi Gaza juga merusak aset produktif dan infrastruktur, disamping merusak banyak fasilitas industri, pertanian, perdagangan dan perumahan, baik secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi pasokan, air, listrik dan bahan bakar,” laporan itu mencatat. []
(Mahdi-News/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email