Pesan Rahbar

Home » » Presiden Iran: Pertumpahan Darah di Suriah Harus Berhenti

Presiden Iran: Pertumpahan Darah di Suriah Harus Berhenti

Written By Unknown on Wednesday 9 September 2015 | 04:36:00

Presiden Iran Hassan Rouhani (Kanan) dan rekannya dari Austria Heinz Fischer saat konferensi pers bersama di ibukota Iran, Teheran, September, 8, 2015

Presiden Iran Hassan Rouhani mengatakan prioritas bagi penyelesaian konflik di Suriah adalah menghentikan pertumpahan darah di sana.

“Langkah pertama adalah menghentikan pertumpahan darah [di Suriah],” kata Rouhani dalam konferensi pers bersama dengan Presiden Austria Heinz Fischer yang mengunjungi Teheran, Selasa (8/9/15).

Rouhani menambahkan bahwa setelah prioritas itu terpenuhi, maka selanjutnya mendiskusikan isu-isu politik seperti demokrasi dan oposisi di negara Arab.

Dalam menanggapi pertanyaan tentang dukungan Iran untuk pemerintah Suriah, Rouhani mengatakan prioritas sekarang adalah mengakhiri sepenuhnya ketidakamanan di negara itu dan penderitaan rakyat.

Dia menekankan bahwa masa depan Suriah harus dibangun oleh rakyat Suriah sendiri melalui pemungutan suara rakyat.

“Tidak ada negara asing yang dapat memutuskan tentang masa depan Suriah,” katanya, menambahkan bahwa semua negara harus bekerja sama untuk penyelesaian krisis Suriah.

Iran siap duduk di meja perundingan dengan negara atau kekuatan dunia jika Republik Islam menganggap bahwa hasil negosiasi itu akan menjanjikan masa depan yang aman, stabil dan demokratis bagi Suriah.

Sambut Kesepakatan Iran
Presiden Fischer, yang berada di Iran dalam kunjungan resmi tiga hari, mengatakan bahwa kesepakatan terbaru yang dicapai antara Iran dan P5 + 1 di ibukota Austria, Wina, pada 14 Juli membuka bab baru dalam hubungan antara Republik Islam dan negara-negara lainnya.

Kesepakatan yang dikenal sebagai Rencana Aksi Bersama Menyeluruh (JCPOA), telah dicapai antara Iran dan negara P5 +1, Amerika Serikat, Inggris, China, Prancis, Rusia ditambah Jerman.

Presiden Fischer mengatakan Austria secara khusus menganggap penting menjalin hubungan baik dengan negara-negara lain. Dia mengatakan hubungan tersebut jangan sampai untuk kepentingan hanya satu pihak.

Kedua belah pihak harus sama-sama mendapatkan keuntungan dari hubungan tersebut, katanya.

Perdagangan bilateral dengan Iran.
Presiden Fischer juga mengatakan ia berharap perdagangan bilateral Austria dengan Iran tumbuh menjadi 300 juta euro (335 juta dolar) tahun ini, dan terus meningkatan di tahun-tahun mendatang.
Dia juga mengatakan bahwa kedua pemerintah sepakat untuk meningkatkan kerjasama politik dan ekonomi, dan perjanjian yang akan menguntungkan kedua belah pihak sama-sama.

Presiden Iran, dalam hal ini, pertama mengucapkan terima kasih kepada pemerintah Austria sebagai “tuan rumah yang baik” saat negosiasi nuklir antara Iran dan negara P5 +1, yang mencapai kesepakatan diantara kedua belah pihak.

Presiden Iran Hassan Rouhani (Kanan) bertemu dengan rekannya dari Austria Heinz Fischer di Teheran. (Foto: AFP)

Presiden Austria di Iran mengepalai delegasi 240-anggota yang diundangan Presiden Rouhani.
Menteri Luar Negeri Austria Sebastian Kurz serta Wakil Kanselir dan Menteri Ekonomi Reinhold Mitterlehner menemani Fisher dalam kunjungannya ke Teheran.

Kunjungan Fischer ke Iran adalah seorang pemimpin dari negara anggota Uni Eropa (EU) yang pertama sejak mantan Presiden Austria Thomas Klestil berkunjung ke Teheran pada bulan Januari 2004. []

(Mahdi-News/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: