Anggota Komisi Kemanaan Nasional dan Politik Luar Negeri Majelis Iran menjelaskan perlunya dibentuk sebuah badan kepengurusan Makkah dan Madinah yang anggotanya terdiri dari perwakilan dari seluruh negara yang berpenduduk Muslim.
Baqir Hsuaini, anggota Komisi Kemanaan Nasional dan Politik Luar Negeri Majelis Iran mengungkapkan penyesalannya akibat kejadian runtuhnya crane di Masjidul Haram yang menewaskan ratusan orang pada hari Jum’at minggu lalu.
Ia menyatakan bahwa keluarga Sa’ud tidak layak untuk memegang kunci Ka’bah dan mengurus Makkah serta Madinah dengan baik. Oleh karena itu perlu debentuk badan kepengurusan internasional yang menanganinya.
Menyinggung invasi militer Arab Saudi di Yaman, ia mengatakan, “Sebuah negara yang mengaku sebagai Khadim Haramain (pembantu di Makkah dan Madinah) tanpa alasan menyerang negara Islam lainnya seperti Yaman dan menumpahkan darah sesama saudaranya.”
Baqir Husaini menambahkan, “Ada saja ulah Arab Saudi dalam mengurus berjalannya ibadah haji umat Islam sedunia. Kasus runtuhnya crane di Makkah membuktikan bahwa keluarga Sa’ud teledor dan tak layak mengurus dua tempat suci milik umat Islam sedunia ini.”
Ia menegaskan, “Saya rasa perlu sekali dibentuk sebuah badan kepengurusan Makkah dan Madinah yang anggotanya terdiri dari perwakilan dari seluruh negara yang berpenduduk Muslim.”
Kemudian ia menjelaskan, “Di hari-hari berlangsungnya ritual ibadah haji, kepengurusan semua urusan haji akan lebih efektif jika diserahkan kepada pengurus-pengurus yang terdiri dari perwakilan berbagai negara Muslim.”
Menurut Baqir Husaini, kota Makkah dan Madinah adalah dua kota suci milik seluruh umat Islam, bukan milik keluarga Sa’ud. Oleh karena itu semua umat Islam memiliki hak yang sama di kedua kota itu.
(Shabestan/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email