Pesan Rahbar

Home » » Tipu-tipu Rekonstruksi Afghanistan

Tipu-tipu Rekonstruksi Afghanistan

Written By Unknown on Saturday 26 September 2015 | 01:57:00

Anak Afghanistan (Foto: Fiscal Times)

Setelah menginvasi Afghanistan selama 14 tahun, akhirnya pemerintah AS mengakhiri perang terpanjangnya akhir Desember tahun depan, yang membuat Aghanistan hancur lebur. Bak pangeran jahat yang bertobat, AS dan sekutu-sekutunya berusaha merekonstruksi Afghanistan.

Tapi rekonstruksi tampaknya masih berbau konspirasi. Fiscal Times kemarin mengutip pernyataan seorang pejabat Amerika tentang penyalahgunaan anggaran rekonstruksi di Afghanistan oleh militer AS.

Bos dari Special Inspector General for Afghanistan Reconstruction (SIGAR) John F. Sopko Selasa silam mengatakan pihaknya mencatat penyalahgunaan dan penipuan militer AS dalam upaya rekonstruksi di Afghanistan.

Selama empat tahun terakhir, SIGAR mengeluarkan 136 laporan yang memuat 400 rekomendasi dan mengidentifikasi potensi penghematan sekitar 2 milyar dolar lebih.

Selain itu, SIGAR juga telah melakukan 538 investigasi yang menghasilkan 73 penangkapan, 69 pengakuan bersalah yang menyelamatkan dana negara sekitar 500 juta dolar di Afghanistan.

Meski SIGAR terus memberi peringatan tapi pejabat AS tetap menjalankan beberapa proyek gagal di Afghanistan:

- upaya kontra narkotika di Afghanistan dengan 8 milyar dolar
yang gagal menahan laju produksi narkotika
- pembelian 500 milyar dolar pesawat yang tak bisa terbang dan berubah jadi kertas memo belaka

- pembangunan gedung tak berkualitas yang akan hancur di musim hujan

- pembangunan klinik kesehatan senilai 500 juta dolar yang minim air dan listrik hingga bayi yang baru lahir harus dimandikan di sungai terdekat
.

Menurut Sopko, meski 7,6 milyar dolar sudah digelontorkan untuk upaya kontra narkotika dalam 10 tahun terakhir, tapi dalam tempo itu pula budidaya bunga poppy untuk produksi heroin mencapai rekor tertinggi di Afghanistan.

Sopko menambahkan perlu ada perbaikan untuk lebih mengefektifkan upaya rekonstruksi.

(Islam-Times/ATN/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: