Berkenaan dengan pembangunan masjid, Al-Qur’an tidak pernah menggunakan perintah wajib. Pembangunan rumah ibadah ini diserahkan kepada seluruh Muslimin supaya mereka membangunnya dengan suka rela dan keridaan hati sebagai salah bentuk syiar Islam.
Mungkin hal ini bertujuan supaya pusat pertahanan Islam ini dibangun dengan penuh makrifat dan kecintaan, serta pusat-pusat Ilahi seperti ini tidak dikotori oleh niat-niat yang busuk.
Ini sungguh sebuah pelajaran yang sangat berharga. Ketika sebuah aktifitas kebudayaan terwujud lantaran partisipasi tulus dan suci masyarakat, maka aktifitas ini tampil sangat kokoh dan bisa membuahkan hasil yang sangat lebih baik.
Dengan demikian, perintah Allah dalam hal ini adalah sebuah perintah yang berbaur antara dorongan sunnah dan perasaan tanggung jawab. Dorongan sunnah ini dirunut sedemikian kuat sehingga masyarakat merasa memiliki sebuah tanggung jawab dan taklif.
Atas dasar ini, Syaikh Fadhil Miqdad, salah seorang ulama tenar Syiah, menganggap pembangunan masjid ini sebagai sebuah kewajiban kifayah atas seluruh Muslimin.
Sekalipun Islam hanya menekankan hukum sunnah dalam hal pembangunan masjid. Akan tetapi, agama ini memiliki hukum yang tegas berkenaan dengan aksi-aksi sebagian oknum yang ingin mengacaukan masjid. Akibat tindakan mereka ini juga sangat membahayakan.
(Shabestan/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email