Sardar Naqdi mengisyarahkan bahwa Imam Husain as telah mengajarkan para pemuda untuk mencintai kesyahidan dan memilihnya sebagai jalan hidup. Ia mengatakan, “Mereka menjadikan syahadah (kesyahidan) sebagai senjata untuk mempertahankan tanah air mereka, karena kesyahidan adalah senjata ampuh untuk mengalahkan musuh-musuh mereka.”
Berdasarkan yang dilaporkan oleh wartawan Shabestan dalam acara pengiringan jenazah dua syahid tanpa nama pada hari ini di depan Syahrak Syahid Kamali Sepah ke arah Mujtama Kampus Syahid Muthahari Basij yang dihadiri oleh Ketua Lembaga Basij Mustadh’afin, Sardar Naqdi yang hadir dalam acara itu mengisyarahkan tubuh syahid yang ibunya berusia 30 tahun itu duduk dan berkata, “Ayah-ayah syahid-syahid ini telah mempelajari kesabaran dari Imam Husain as dan ibu-ibu mereka mempelajari hal yang sama dari Zainab as.”
Sardar Naqdi menyatakan, “Pelajaran berharga yang diberikan oleh Imam Husain as membuat para pemuda kita mencintai jalan kesyahidan dan menjadikannya sebagai senjata terbaik untuk mempertahankan tanah air mereka.”
Ia menambahkan, “Budaya kesyahidan tidak akan pernah sirna. Buktinya dengan adanya budaya ini, seperti apapun usaha musuh untuk mengusik ketenangan kita dan menghancurkan bangsa ini tapi mereka tidak pernah berhasil sedikitpun.”
Ketua Lembaga Basij Mustadh’afin itu mengatakan, “Musuh-musuh kita melakukan banyak usaha untuk menghapus budaya kesyahidan ini, seperti menteror orang-orang yang memperingati hari Asyura dan lain sebagainya.”
Ia menegaskan, “Dari semenjak revolusi hingga saat ini kami memiliki 230,000 syahid. Semuanya syahid di jalan memperatahankan tanah air dan juga ideologi negeri ini dari serangan musuh-musuh kita.”
Di penghujung acara peringatan itu Sardar Naqdi mengatakan, “Keberadaan kita di sini adalah salah satu bentuk bai’at kita kepada para syuhada. Kita katakan kepada mereka bahwa jalan mereka akan terus kita pertahankan sampai kapanpun.”
(Shabestan/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email