Jet tempur Cina J-15
Serangan militer Rusia di Suriah telah berkembang secara cepat. Sumber militer dan intelijen DEBKAfile melaporkan bahwa Cina mengirim pesan ke Moskow pada Jumat 2 Oktober 2015 bahwa pembom tempur mereka J-15 akan segera bergabung dengan jet tempur Kremlin Sukhoi Su-25 lapis baja dalam kampanye udara Rusia yang diluncurkan Rabu, 30 September 2015.
DEBKAfile yang berbasis di Israel ini menyebutkan saat ini ada lima anggota koalisi Rusia yakni Cina, Iran, Irak, Suriah dan Hizbullah.
Pesawat tempur J-15 akan lepas landas dari kapal induk Cina Liaoning yang dikabarkan telah mencapai pantai Suriah pada 26 September. Ini akan menjadi peristiwa penting bagi Beijing karena menjadi operasi militer pertama di Timur Tengah serta meraskan pertempuran nyata pertama.
Pada Kamis malam, Menteri Luar Negeri China Wang Yi, membuat komentar terkait krisis Suriah di sidang Dewan Keamanan PBB di New York: “Dunia tidak mampu untuk berdiri dan melihat pada dengan tangan dilipat, tetapi harus juga tidak bisa sewenang-wenang mengganggu (dalam Krisis). ”
Serangan udara Rusia di Suriah yang membasmi ISIS juga diinginkan terjadi di Irak. Baghdad telah menawarkan kepada Moskow pangkalan udara untuk digunakan sebagai basis serangan terhadap target ISIS di Irak.
Sebelumnya Perdana Menteri Irak Haider al-Abadi, berbicara kepada PBS NewsHour AS mengatakan ia akan menyambut pengerahan pasukan Rusia ke Irak.
Sumber-sumber militer DEBKAfile menambahkan Baghdad dan Moskow baru saja menyimpulkan kesepakatan penggunaan Pangkalan Udara Al Taqaddum di Habbaniyah, 74 km barat Baghdad untuk Angkatan Udara Rusia.
(Satu-Islam/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email