Di antara syubhat dan pertanyaan yang sering dilontarkan seputar Asyura dan kebangkitan Imam Husain as adalah mengapa beliau tidak menggali sumur atau sumber air untuk mengatasi kehausan yang mencekik laskar dan keluarga beliau?
Berkenaan dengan kebangkitan Imam Husain as, banyak sekali syubhat yang dilontarkan pihak-pihak tertentu tanpa sebelumnya menelaah seluruh sisi masalah terlebih dahulu.
Tidak bisa dipastikan bahwa Imam Husain as dan para sahabat beliau tidak menggali untuk mencari air. Malah terdapat riwayat yang menyatakan bahwa beliau pernah menggali sumur dan berita ini sampai ke telinga Ibn Ziyad. Ia pun lantas menulis surat kepada Umar bin Sa’d untuk mencercanya mengapa Imam Husain as sampai memperoleh air tanpa sepengetahuannya.
Tetapi masalah yang sering muncul adalah apakah ada kesempatan untuk menggali sumur? Tetapi jangan kita lupakan bahwa hingga malam ketujuh Muharam, Imam Husain as dan laskar beliau masih memiliki air. Setelah itu juga tidak mungkin beliau hidup tanpa air.
Dalam masa tiga hari dari 7 Muharam hingga 10 Muharam, Abul Fadhl Abbas dengan disertai 30 personel berkuda dan 20 personel berjalan kaki senantiasa berangkat menuju pinggiran sungai Furat dan memenuhi sebanyak 20 qirbah dengan air. Dengan cara ini, seluruh pasukan Imam Husain memperoleh air.
Bukti yang lain untuk masalah ini adalah para malam 10 Muharam, Imam Husain as dan seluruh sahabat membersihkan diri dan melakukan amalan malam kesyahidan. Air terputus hanya pada hari Asyura. Pada hari ini, seluruh persediaan air sudah habis dan kesempatan untuk menggali sumber juga tidak ada. Dari sisi lain, beliau dan para sahabat berada dalam pengepungan ketat.
Penulis: Muhammad Ghafuri seorang periset di Pusat Kajian Budaya dan Pengetahuan Islam, Qom-Iran
(Shabestan/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email