Sekjen Hizbullah yang berbasis di Lebanon, Hasan Nashrullah, melontarkan pernyataan pedas terhadap Arab Saudi dengan menyebutnya sebagai pelaku “semua aksi pembunuhan” di Lebanon dan kawasan Timteng.
“Kami selama ini selalu menjaga beberapa hal tertentu di media, tapi sudah semestinya kami memaklumkan sikap kami setelah terjadi perubahan mendasar di Yaman setelah keluarga al Sa’ud terus menerus membunuhi bangsa ini,” tegasnya dalam sebuah pertemuan partai, Rabu (7/10), sebagaimana dilansir al-Akhbar dan dikutip Rai al-Youm.
Menurutnya, peran rezim Al Sa’ud dan Israel sejak dibentuk adalah melayani kepentingan AS di kawasan.
“Saudilah yang mendanai peperangan mulai perang Saddam Hossein terhadap Iran hingga perang di Afghanistan, Pakistan dan Irak… dan intelijen Saudi pula yang mengelola kelompok-kelompok takfiri di Irak sejak tahun 2003… Saudi juga mengelola ISIS dan al-Qa’idah di Yaman. Walaupun Saudi mengetahui bahwa para teroris itu selanjutnya menjadi ancaman bagi Saudi sendiri, tapi sekarang Saudi gelap mata sehingga tak peduli meskipun hal itu menyakiti diri sendiri,” paparnya.
Mengenai Tragedi Mina, dia menyatakan bahwa otoritas Saudi telah menunjukkan “perlakuan ala ISIS yang sama sekali tidak manusiawi”.
“Mereka sengaja tidak memberikan pertolongan kepada orang-orang serta membiarkan mereka berjam-jam di tengah cuaca ekstrim. Selain itu, mobil-mobil eskavator telah mengangkati para korban jemaah haji dan memasukkan mereka ke dalam kontainer-kontainer tanpa membedakan antara yang sudah meninggal dan yang masih hidup,” tuturnya.
Dia melanjutkan bahwa faham Wahabisme yang hendak disuburkan di seluruh penjuru dunia merupakan bahaya bagi Timteng dan bukan bagian dari Ahlussunnah.
“Takfiri dan Wahhabi bukanlah Sunni, melainkan bagian kecil dari milyaran umat Muslim… Tak boleh dilupakan bahwa musuh kita adalah Israel, dan jika pertempuran kita sekarang adalah melawan al-Nusra, al-Qa’idah dan ISIS maka ini karena semua kelompok ini telah melayani kaum Zionis yang berkepentingan untuk menggulingkan pemerintahan di Suriah,” lanjutnya.
Mengenai perkembangan situasi di Suriah dia menegaskan, “Kami di Suriah sedang mendapat kesempatan untuk memperkuat kemenangan dan mematahkan agenda yang telah dicanangkan untuk kawasan.”
(Liputan-Islam/Shabestan/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email