Pesan Rahbar

Home » » Para Pemudi di Palestina Bangkit Melawan Pendudukan Israel

Para Pemudi di Palestina Bangkit Melawan Pendudukan Israel

Written By Unknown on Wednesday, 21 October 2015 | 02:49:00

Para pemudi Palestina semakin banyak mengambil bagian dalam unjuk rasa anti-Israel di Tepi Barat yang diduduki. (Foto: AFP)

Semakin banyak para pemudi Palestina berpartisipasi dalam protes terhadap rezim Israel setelah meningkatnya ketegangan di wilayah-wilayah pendudukan dimana gelombang kekejaman mematikan terhadap warga Palestina selama beberapa hari terakhir.

Meskipun menghadapi tembakan peluru karet, gas air mata, granat dan bahkan nyawa mereka, para pemudi Palestina mengesampingkan rasa takutnya dari penahanan dan penyiksaan untuk bergabung di lini depan bersama dengan para pemuda dan menantang kehadiran para penyusup.

Wanita Palestina menuntut diakhirinya pendudukan Israel. Mereka juga menjadi korban dalam upayanya membebasan tanah mereka dari penjajah.

Seorang wanita muda hamil tewas bersama dengan putrinya berusia tiga tahun dalam agresi udara Israel di Jalur Gaza yang terkepung, pada hari Sabtu, sementara seorang wanita Palestina ditembak Israel dan terluka parah di al-Quds pada hari Rabu.

Para pemudi Palestina, bergabung di garis depan, di mana mereka menghadapi tembakan peluru karet, gas air mata, granat dan bahkan kehilangan nyawanya. (Foto: AFP)

“Kami merupakan setengah dari jumlah masyarakat. Kami juga memiliki hak untuk membela negara kami, "kata seorang mahasiswi Palestina, mengenakan keffiyeh tradisional, selama bentrokan dengan militer Israel di sebuah pos pemeriksaan di luar kota Ramallah, Tepi Barat, AFP melaporkan.

Mewakili semua partai politik, perempuan muda Palestina muncul berbondong-bondong di pertemuan serikat mahasiswa dan demo . (Foto: AFP)

Pemudi lain mengatakan bahwa “Jika semua orang takut, tidak akan ada yang mengorbankan diri untuk bangsa.”

Penangkapan dan penahanan adalah ancaman nyata bagi para pemudi Palestina. Menurut Organisasi Tahanan Palestina (PPS), rezim Tel Aviv menahan 25 wanita Palestina, 15 diantaranya dipenjarakan pada bulan September.

Keberanian mereka dalam menghadapi perlakukan di dipusat-pusat penahanan Israel, mengatakan mereka ingin mengakhiri pendudukan Israel serta “pelecehan” oleh para pemukim ilegal di Tepi Barat yang diduduki.

Wanita Palestina berlari setelah polisi Israel melempar granat setrum di Kota Tua al-Quds (Yerusalem) pada 13 September 2015. (Foto: Reuters)

“Ini harus disampai ke orang-orang untuk memutuskan, dan saya tidak percaya untuk negosiasi,” kata seorang mahasiswa akuntansi 18 tahun, mengacu pada puluhan tahun perundingan perdamaian yang sia-sia dengan Israel.

Para pemudi Palestina mempersiapkan diri dalam bentrokan dengan pasukan keamanan Israel di kota Tepi Barat al-Khalil (Hebron) pada 7 Oktober 2015. (Foto: AFP)

Selain itu, para pemudi juga hadir dalam pemakaman warga Palestina ditembak mati oleh pasukan militer Israel.

Wanita Palestina mengibarkan bendera Islam Palestina selama unjuk rasa pada 11 September 2015 di Umm al-Fahm, sebuah kota yang terletak 60 kilometer sebelah utara Tel Aviv. (Foto: AFP)

“Intifada terus,” kata mahasiswi sastra tahun pertama tahun. []
(Mahdi-News/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita:

Index »

KULINER

Index »

LIFESTYLE

Index »

KELUARGA

Index »

AL QURAN

Index »

SENI

Index »

SAINS - FILSAFAT DAN TEKNOLOGI

Index »

SEPUTAR AGAMA

Index »

OPINI

Index »

OPINI

Index »

MAKAM SUCI

Index »

PANDUAN BLOG

Index »

SENI