Akar Terorisme. (Foto: Facebook.com)
Fenomena dan bukti akademis radikalisme subur tak terbantahkan. Kini, bahkan Indonesia mengarah jadi ladang subur pelaku bom bunuh diri. Kok yakin? Coba perhatikan foto yang beredar ini! Bagaimana radikalisme & terorisme itu bekerja dalam diri seseorang? Juga nasib anak-anak dan generasi bangsa dalam foto ini kedepannya.
Buddha berkata “Masalahmu bermula dalam akalmu”. Rasulullah berujar “Semua aktivitas itu bermula dari motif”.
Motivasi berisi rangkaian motor penggerak: ilmu, wawasan, nilai-nilai, pengalaman, akidah dan tujuan. Kita bisa temukan semua itu dalam akal seseorang/kelompok/organisasi. Ada ideologi dan dorongan kepentingan.
Bila akalmu dipenuhi pola berpikir dan beragama konservatif, puritan, ortodoks, radikal, itu semua jadi motor dan ruh dari sikap dan perilakumu. Begitupun bila kita berpaham agama ramah, toleran, inklusif dan penuh spirit kebersamaan dalam keragaman.
Perilaku kita semua berbasis motif-motif itu. Tiga anak ini tanpa sadar atau secara sadar sedang diarahkan memiliki indikasi radikal. Sedang dibentuk jadi generasi dambaan komunitasnya. Bila seseorang sudah digenggam paham kasar dan keras, selangkah lagi, itulah pintu masuk ke terorisme.
Foto yang saya tampilkan ini disebar oleh orang/ortu/komunitas yang disergap radikalisme. Kok gitu?! Indikasinya porsi dan fungsi nalar umumnya absen. Bisa cuti panjang. Yang dominan dogma dan agitasi-agitasi. Bila itu ditanamkan sejak dini, diinjeksi rutin dan akalnya ditundukkan, korbannya melihat dunia dengan kacamata kuda, bahkan gelap mata. Pokoknya salah, sesat, munafik, dan yang paling heboh: kamu kafir, musuh agama. Musuh Islam. Halal darahnya. Wajib dimusuhi dan diperangi. Jihad adalah kekerasan dan darah. Bom dan amaliyah adalah kehormatan. Surga dan bidadari dijanjikan oleh “motivator”nya.
Jihad memang ajaran Islam. Tapi bukan dengan gelap mata. Bukan dengan kekerasan, apalagi peluluhlantakan. Juga bukan dengan diinjeksi kebencian dan permusuhan. Jihad itu pengabdian kepada Tuhan via pelayanan kemanusiaan. Dan jalannya seluas dimensi kehidupan.
Status Facebook Mohammad Monib, 25 Mei 2017
(Gerilya-Politik/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email