Pameran umum salah satu naskah Al-Quran tertua, yang baru saja ditemukan beberapa bulan lalu di perpustakaan universitas Birmingham dimulai secara resmi pada Jumat (2/10).
Menurut laporan IQNA, seperti dikutip dari harian Guardian, sebelumnya juga sejumlah kaum muslimin Birmingham diundang ke universitas untuk melihat naskah tersebut.
Selain itu, sejumlah mahasiswa dan para staf muslim universitas juga secara sukarelawan, mengemban penjagaan naskah tunggal tersebut dan mereka juga menjadi pembimbing para pengunjung selama pameran umum berlangsung.
Menurut para pakar, naskah khat yang bertahun-tahun ada di Perpustakaan Penelitian Cadbury universitas dan urgensitasnya baru-baru saja ditemukan oleh Alba Fedeli, peneliti Italia, menurut tes radiokarbon kurang lebih 95% kembali pada tahun 568 sampai 645 setelah kelahiran al-Masih dan termasuk naskah Al-Quran tertua yang ada di dunia.
Fedeli dalam hal ini mengatakan, ujicoba radiokarbon tidak dapat menentukan masa detailnya, namun menunjukkan sebuah satu masa. Dengan demikian kita tidak dapat mengatakan naskah ini adalah naskah tertua Al-Quran dunia, namun kita dapat mengatakan sangatlah kuno dan sangat menarik.
Menurut penuturan Susan Worrall, direktur koleksi khusus universitas Birmingham, sejak ditemukannya naskah tersebut, para cendekiawan dan lembaga-lembaga ilmiah dan riset dari pelbagai penjuru dunia mengontak universitas ini guna mendapatkan informasi tentangnya.
Ditetapkan beberapa minggu kedepan, pelbagai dimensi penemuan naskah Al-Quran ini akan dikaji dalam sebuah konferensi internasional di universitas Birmingham.
Sebelumnya diumumkan bahwa naskah Al-Quran ini akan disimpan di universitas Birmingham untuk selama-lamanya; namun bisa jadi dapat dipinjamkan untuk dikaji dan dipamerkan ke negara-negara lainnya.
(IQNA/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email