Republik Islam Iran sekarang sedang menanti instruksi Presiden Ruhani untuk mulai menjalankan Rancangan Aksi Bersama Komprehensif (JCPOA).
Setelah Iran dan negara-negara anggota P5+1 mengesahkan JCPOA pada tanggal 18 Oktober 2015 lalu di Vienna, Austria, Barack Obama Presiden Amerika mengeluarkan instruksi supaya seluruh sanksi atas Iran dihapus dan ditangguhkan. Uni Eropa juga mengeluarkan instruksi yang sama.
Iran juga harus melaksanakan kewajiban dan tugas nuklir di Natanz, Fordo, dan Arak sehingga instruksi pihak sebelah juga terlaksana setelah dua bulan berlalu.
Behruz Kamalvandi, Jubir Badan Energi Atom Iran, dalam sebuah wawancara dengan ISNA menegaskan, kita masih menunggu instruksi Presiden Ruhani. Selama instruksi ini belum turun, tidak akan pernah ada tindakan apapun yang bisa dilakukan. Tentu, instruksi Presiden ini akan turun ketika segala sesuatu telah terkoordinasi dan terprediksi dengan baik.
Lalu, apakah IAEA harus hadir ketika JCPOA akan dijalankan? Kamalvandi menegaskan, kewajiban IAEA ini telah ditegaskan dalam koridor perundingan. IAEA harus melakukan peninjauan ketika Iran sudah melaksanakan kewajiban dan menguji kebenaran pelaksanaan kewajiban ini. Akan tetapi, tidak masalah juga apabila IAEA ingin melakukan peninjauan ketika proses ini masih berlangsung.
(Shabestan/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email