Salah satu masalah yang bertutan erat dengan Asyura dan Muharam adalah apakah para tawanan Yazid memasuki Karbala pada hari Arbaʻin?
Untuk menjelaskan masalah ini, Ayatullah Makarim Syirazi, salah seorang marjaʻ Mazhab Syiah, menorehkan catatan berikut ini:
Memang ada perbedaan pendapat tentang apakah para tawanan Yazid memasuki Karbala pada hari Arbaʻin ataukah tidak.
Sayyid Ibn Thawus menulis, “Ketika keluarga Imam Husain as diberangkatkan ke Madinah dari Syam dan tiba di persimpangan jalan Madinah dan Iraq, mereka meminta kepada penunjuk jalan supaya membawa mereka ke Karbala. Setelah tiba di Karbala, mereka melihat Jabir bin Abdillah Al-Anshari beserta sekelompok dari Bani Hasyim dan keluarga Rasulullah saw sedang menziarahi Imam Husain as. Kedua kelompok tersebut saling berjumpa dalam satu hari dan dengan kondisi duka sembari memukul dada. Di tempat itu mereka pun mendirikan majelis duka. Kaum wanita yang berdomisili di sekitar daerah itu bergabung dengan mereka. Majelis duka ini sangat mendalam,” (Al-Luhūf, hlm. 225).
Sekalipun ada pandangan yang berbeda dengan pandangan di atas, akan tetapi secara lumrah dapat dipastikan bahwa karavan Ahlul Bait as tersebut pasti mampir ke Karbala sebelum tiba di Madinah untuk memperbaharui kenangan. Tentu sangat tidak mungkin mereka melewati Karbala begitu saja tanpa ingin mengetahui kondisi para korban Karbala itu, (Arbaʻīn Husainiyyah, hlm. 242-243).
(Shabestan/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email