Dua warga negara Indonesia asal Pekanbaru dan Bukittinggi ditangkap imigrasi Singapura. Keduanya mengaku akan pergi ke Turki untuk bergabung dengan gerakan radikal ISIS.
Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Mabes Polri Irjen Anton Charliyan mengatakan keduanya ditangkap pada Jumat 6 November. Petugas imigrasi menanyakan tempat keduanya menginap, tapi tak dijawab.
"Akhirnya dia memberikan satu jawaban bahwa dia sebetulnya mau ke Turki dan mau bergabung dengan ISIS," kata Anton di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Selasa (10/11/2015).Di Indonsia, keduanya bekerja sebagai petani. Imigrasi Singapura langsung mendeportasi keduanya. Menurut Anton, seseorang mengajak keduanya bergabung dengan ISIS melalui media sosial Facebook.
Dalam pemeriksaan, keduanya mengaku tertarik bergabung dengan kelompok radikal tersebut karena kesamaan ideologi. Selain juga dijanjikan penghasilan besar.
"Mereka dipengaruhi oleh seseorang melalui Facebook, Muhammad Abdullah Asiyah," ujar Anton.
(Metro-News/Shabestan/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email