Seluruh negara Barat termasuk Amerika sadar bahwa ketenangan di Suriah hanya bisa dicapai melalui solusi poitik. Akan tetapi, mereka masih bersikeras tidak menerima Basyar Asad berada di pucuk pimpinan Suriah.
Menurut penyataan Barack Obama seperti dirilis oleh Al-Arabiah kemarin, Iran harus memilih salah satu dari dua opsi: mendukung Asad atau memelihara eksistensi Suriah. Perang Suriah hanya akan usai ketika Asad tersingkirkan dari kekuasaan.
Obama menekankan, selama belum terwujud solusi politik untuk krisis Suriah, Daʻisy tidak akan pernah bisa diberangus.
Sementara itu, koran The Washington Post dalam edisi Kamis kemarin merilis, Iran mendukung penuh kehadiran Asad dalam pilpres Suriah mendatang, dan ia harus memainkan peran penting untuk masa depan Suriah.
Menurut rencana, dalam 18 bulan mendatang, Suriah akan menggelar sebuah pilpres nasional yang akan diikuti oleh seluruh elemen dan kubu masyarakat, kecuali Daʻisy dan Al-Nushrah.
Dalam kondisi panas menjelang pilpres Suriah ini, seperti biasa Turki dan Arab menentang kehadiran Asad sebagai salah satu kandidat presiden. Turki malah lebih suka apabila Suriah kacau balau seperti sekarang ini.
Menurut laporan Kantor Berita Prancis merilis pernyataan seorang petinggi Iran, hanya Basyar Asadlah yang bisa mengambil keputusan apakah akan memainkan peran untuk menentukan masa depan Suriah ataukah tidak.
(Shabestan/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email