Presiden Suriah Bashar al-Assad (Foto: SANA)
Seorang pejabat senior Iran mengatakan Presiden Suriah yang diperangi, Bashar al-Assad, berhak mencalonkan diri sebagai presiden dalam pemilu mendatang di negara yang dilanda perang itu.
Hossein Amir-Abdollahian, wakil menteri luar negeri Iran untuk urusan Arab dan Afrika, juga mengatakan pada hari Kamis (19/11/15) bahwa suara rakyat Suriah akan menjadi argumen yang meyakinkan masa depan Suriah.
“Setiap orang yang memenuhi syarat, termasuk Bahsar al-Assad, berhak untuk mencalonkan diri sebagai kandidat dalam setiap proses politik akhir, tetapi rakyat Suriah yang ha memutuskan,” katanya.
Hossein Amir-Abdollahian, wakil menteri luar negeri Iran untuk urusan Arab dan Afrika (Foto: AFP)
Diplomat Iran itu mengatakan pertimbangan Iran diblokir terkait l nasib Assad dalam pembicaraan internasional putaran terakhir di ibukota Austria Wina.
Dia mengatakan bahwa setiap agenda penyelesaian politik terkait konflik Suriah, yang muncul pada pembicaraan di Wina 14 November, dapat dilaksanakan hanya jika gencatan senjata mulai diberlakukan.
Amir-Abdollahian mengatakan proses politik di Suriah “akan memiliki solusil” jika terorisme diperangi secara “serius dan efektif” .
Krisis di Suriah, yang berkobar di bulan Maret 2011, telah merenggut nyawa lebih dari 250.000 orang dan mengungsikan hampir setengah dari 23 juta penduduk negara itu, baik di dalam maupun luar Wilayahnya.
Pembicaraan Wina menyerukan diadakan pertemuan antara oposisi dan pemerintah Assad dengan maksud untuk membangun gencatan senjata pada 1 Januari 2016. []
(Mahdi-News/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email