Menhan Iran ke Menhan AS: Jaga kata-kata Anda

Menteri Pertahanan Iran Brigadir Jenderal Hossein Dehqan

Menteri Pertahanan Iran telah memperingatkan keberatan atas rekannya dari Amerika, menyusul tuduhan oleh pejabat AS bahwa militer Republik Islam aktif di negara-negara tertentu di Timur Tengah.

“Menteri Pertahanan AS [Ashton Carter] lebih baik meninjau catatan masa lalu pemerintah anda dalam posisi ini dan mempertimbangkan kembali sikap menindas dan agresif dan selanjutnya berbicara lebih bijaksana dan saksama,” kata Brigadir Jenderal Hossein Dehqan pada hari Minggu (9/11/15).

Carter harusnya lebih baik karena “AS miliki lebih banyak masalah yang membingungkan seperti di Somalia, Afghanistan, Irak, dan Yaman dan [juga] menahan diri dari memprovokasi sentimen negara-negara di wilayah [Timur Tengah] dengan mempermalukan [mereka] , “tambah menteri Iran.

Pada hari Jumat, majalah Amerika The Atlantic menerbitkan sebuah wawancara dengan Menhan AS, di mana ia berkata , “Jika Anda ingin tahu di mana Iran menggunakan pengaruhnya, mereka bermain di sejumlah negara.”

Menteri Pertahanan AS Ashton Carter (Foto: AFP)

Dehqan juga menyatakan keheranannya kenapa “badan-badan intelijen Amerika yang besar dan tampaknya kuat serta ada di mata-mata “mengarah pemerintahnya dari posisi yang tidak nyata, tidak rasional, dan agresif.”

Republik Islam “memiliki stabilitas dan keamanan di kawasan,” katanya, menambahkan bahwa keamanan di kawasan regional akan terjadi dengan tidak adanya AS dan intervensi dari negara-negara regional tertentu.
Pejabat Iran lebih lanjut menunjuk strategi dipakai oleh Amerika Serikat dan Israel
menciptakan ketidakamanan, perang, dan pertumpahan darah di Timur Tengah.

“Amerika tidak bisa lagi menyembunyikan wajah agresif dan mengerikannya di belakang slogan bohong mereka. Kedok ini terbongkar dari tahun yang lalu dan tidak ada bangsa yang menganggap bahwa AS sebagai juru selamat.”

‘Salah informasi tentang persoalan wilayah’
Menanggapi pernyataan Carter, Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran, Mayor Jenderal Hassan Firouzabadi (lihat di bawah) juga mengatakan, “Kami yakin bahwa pernyataan Menham AS itu berdasarkan informasi yang salah dan tidak adanya persepsi yang benar tentang masalah wilayah.”

“Kebijakan kami terhadap tetangga dan negara-negara Muslim [adalah] persatuan Islam, melestarian kepentingan umat Islam [serta] kemandirian, dan kedaulatan, ” katanya.[]

(Mahdi-News/ABNS)