Dalam pertemuan dengan Menteri Luar Negeri dan para duta besar Iran hari ini, Rahbar Revolusi Islam Iran mengulas solusi-solusi logis yang diusulkan Iran guna menuntaskan krisis Timur Tengah termasuk krisis Suriah, Yaman, dan Bahrain.
“Tujuan Amerika di Timur Tengah sangat bertentangan 180 derajat dengan tujuan yang dimiliki oleh Iran,” tukas Rahbar.
Kebijakan luar negeri Iran, lanjut Rahbar, diserap dari ajaran Islam dan muncul dari cita-cita agung Revolusi Islam Iran. Para pejabat di Kemenlu dan para dubes Iran sebenarnya adalah para wakil dan pasukan yang siap menjalankan kebijakan-kebijakan tersebut.
“Kebijakan luar negeri Iran berlandaskan pada kepentingan jangka panjang serta nilai-nilai dan prinsip-prinsip yang paten. Semua ini tidak akan pernah berubah sekalipun kepala pemerintah datang silih berganti dengan membawa kecenderungan politik yang beraneka ragam. Pemerintah hanya berhak campur tangan dalam menciptakan taktik dan ranah eksekutif belaka,” tegas Rahbar.
Ketika menyinggung krisis Timur Tengah, Rahbar menekankan bahwa Amerika adalah bagian dari problem yang ada, bukan solusi untuk problem yang sedang berkembang.
“Sangat tidak masuk akal beberapa negara berkumpul untuk menentukan sebuah solusi untuk satu negara. Tak satu pun negara yang siap melaksanakan solusi seperti ini. Solusi paten untuk krisis Suriah adalah pemilu. Sebelum digelar pemilu, perang internal harus dihentikan sehingga rakyat Suriah bisa memilih setiap orang yang mereka kehendaki dalam kondisi yang aman dan tenang,” ungkap Rahbar.
Dalam krisis Timur Tengah ini, menurut Rahbar, Amerika hanya ingin memaksakan kepentingan mereka, bukan menuntaskan krisis. Dengan ini, sangat tidak berarti kita berunding dengan mereka.
(Shabestan/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email