Oleh: Syamsuri Rifai
Mengapa ibadah haji tidak bermakna dalam kehidupan pribadi, sosial dan kemasyarakatan, bahkan dalam kenegaraan dan kebangsaan? Mari kita simak dan mengambil pelajaran dari dialog dua tokoh besar. Dialog yang terjadi antara Imam Ali Zainal Abidin as dengan Az-Zuhri di Padang Arafah. Az-Zuhri adalah seorang ulama terkemuka dalam ilmu hadis. Imam Ali Zainal Abidin adalah keluarga Nabi saw yaitu putera Al-Husein cucu Rasulullah saw. Dialog ini saya terjemahkan dari kitab Bihârul Anwar dan kitab Al-Mustadrak. Berikut ini dialognya:
Ali Zainal Abidin as bertanya: Wahai Az-Zuhri, dapatkah kamu menghitung manusia yang ada di sini?
Az-Zuhri menjawab: Aku dapat memperkirakan satu setengah juta, mereka semuanya adalah jema'ah haji, mereka datang kepada Allah swt dengan harta mereka, mereka berdoa dengan suara yang gemuruh.
Ali Zainal Abidin as: Wahai Zuhri, suara gemuruh siapakah yang paling banyak itu dan suara siapa yang paling sedikit?
Az-Zuhri: Semua itu suara gumuruh jema'ah haji.
Ali Zainal Abidin as: Apakah kamu mendengar gemuruh suara yang paling sedikit? Wahai Zuhri, dekatkan wajahmu padaku.
Az-Zuhri: Aku dekatkan wajahku kepadanya. Lalu ia mengusapkan tangannya pada wajahku.
Ali Zainal Abidin as: Sekarang lihatlah mereka.
Az-Zuhri: Aku memandangi semua manusia, dan aku melihat mereka semuanya adalah kera, aku tidak melihat mereka itu manusia kecuali satu dari setiap sepuluh ribu manusia.
Ali Zainal Abidin as: Wahai Zuhri, mendekatlah padaku.
Az-Zuhri: Aku mendekat lagi kepadanya. Ia mengusapkan tangannya pada wajahku.
Ali Zainal Abidin as: Lihatlah mereka.
Az-Zuhri: Aku memandangi mereka lagi, dan kulihat mereka semuannya babi.
Ali Zainal Abidin as: Mendekatlah kepadaku.
Az-Zuhri: Aku mendekat lagi kepadanya. Kemudian ia mengusapkan lagi tangannya pada wajahku.
Az-Zuhri: Saat itulah, kulihat mereka semuanya binatang buas, hanya sedikit yang berwujud manusia.
Az-Zuhri: Demi ibuku dan ayahku wahai putera Rasulillah, aku telah dibingungkan oleh tanda-tanda kemuliaanmu dan taajjub dengan keajaibanmu.
Ali Zainal Abidin as: Wahai Zuhri, telah kamu saksikan gumuruh dari sekian banyak makhluk itu sedikit yang dari golongan manusia.
Ali Zainal Abidin as: Sekarang usapkan tanganmu pada wajahmu.
Az-Zuhri: Setelah kuusapkan tanganku pada wajahku, pandangan mataku kembali seperti semula, dan kulihat mereka semuanya manusia.
Ali Zainal Abidin as berkata: "Barangsiapa yang melakukan haji dan mencintai kami Ahlul bait Nabi saw, merubah permusuhannya pada kami, merubah pembinasaan pada dirinya dengan ketaatan kepada kami, kemudian ia hadir ke tempat wuquf ini dengan pasrah pada amanat dan perjanjian kami yang Allah abadikan di Hajar Aswad, maka itulah bagian yang terkecil dari jema'ah haji yang telah kamu lihat. Wahai Zuhri, telah bercerita kepadaku ayahku dari kakekku Rasulullah saw, beliau bersabda: "Tidak akan bermakna haji orang-orang munafik, dan haji orang-orang yang memusuhi Muhammad dan keluarga Muhammad." (Al-Bihar jld 96, bab 47, hlm 257; Al-Mustadrak 10: 39) .
(Shalat-doa/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email