Orang-orang yang hadir dalam peristiwa Ghadir Khum dan mereka membai’at Imam as, dan mengatakan akan menyertai Imam as, namun setelahnya mereka terbagi menjadi beberapa kelompok.
Salah seorang pakar di maskas takhasusi Mahdawiyat mengatakan bahwa jika kita mengkaji pembahasan Al-Ghadir, maka kita kan menghadapi berbagai individu, di antaranya individu-individu yang mengingkari konsep dan pembahasan Al-Ghadir sejak sebelum Rasulullah saww mengumumkannya secara resmi dan memerintahkan untuk mebai’at Imam Ali as, yang mungkin saja sejak beberapa tahun silam secara mendalam mereka telah mengetahui kedudukan Imam Ali as.
Menurutnya, terdapat juga kelompok lain yang hadir kala itu yang mereka mendengar ucapan-ucapan Rasulullah saww yang mengatakan tentang Imam Ali as, dan juga nanti akan kembali membaiatnya. Ada juga golongan yang mereka juga sedang menanti, namun mereka bukan penanti Imam Zaman afs, mereka menanti wafatnya Rasulullah saww yang kemudian mereka akan menghadapi Imam Ali as.
Orang-orang yang hadir dalam peristiwa Ghadir Khum dan mereka membai’at Imam as, dan mengatakan akan menyertai Imam as, namun setelahnya mereka terbagi menjadi beberapa kelompok. Pada saat itu sekelompok orang tidak benar-benar membai’at Imam as, yakni bai’at mereka adalah bai’at pura-pura dan dusta.
Di masa gaibnya atau munculnya Imam Zaman afs kita juga akan menyaksikan kelompok-kelompok ini, di antaranya ialah ada sekelompok orang yang sejak pertamanya jika sedang membicarakan Imam Mahdi afs atau menyebut namanya mereka seperti berada di tempat lain, mereka hanya mengambil dan mencari keuntungan mereka sendiri.
Golongan yang kedua ialah mereka beriman kepada Imam Zaman afs dan juga meyakininya, namun karena tujuan dan kesenangan dunianya membuat mereka keluar dari barisan, kelompok yang ketiga ialah orang-orang yang menyerahkan semuanya kepada Imam Zaman afs, mereka juga tidak menjadikan kesenangan dan tujuan dunia sebagai tolak ukur, namun yang disayangkan ialah saat mereka mengambil keputusan atau melakukan sesuatu, mereka tidka pernah melakukan kewajiban mereka dengan benar, jelas Hujjatul Islam Muhammad Shabir Ja’fari.
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email