Pemerintah Iran baru baru ini dikabarkan telah menyebarkan radar anti-rudal jarak jauh di berbagai wilayahnya. Tindakan Iran ini sebagai langkah untuk menghadapi kemungkinan terburuk jika hasil akhir kesepakatan nuklir Iran dengan enam kekuatan dunia berkahir dengan perang antara Amerika dan Iran. Menurut Reuters, Amerika sudah mendesak Iran untuk mengambil keputusan yang sangat sulit mengenai nuklirnya.
Brigadie Jendaral Farzad Esmaili selaku Komandan Korps Revolusi Islam Iran atau yang didingkat IRGC mengatakan bahwa Iran telah menenebar salah satu radar tercanggih di dunia buatannya, yaitu radar Ghadir untuk mendeteksi kemungkinan serangan udara. Jenderal Farzad Esmaili juga mengatakan bahwa Iran juga baru saja menempatkan Radar canggih itu di Kota Ahwaz, Provinsi Khuzestan barat daya tak jauh dari perbatasan dengan Irak.
Pemerintah Iran mengatakan bahwa Radar Ghadir dapat mendeteksi berbagai pesawat dalam jarak 600 km (373 mil) dan rudal balistik dalam jarak 1.100 km. Beberapa waktu lalu Iran juga mengatakan bahwa radar ini dapat mendeteksi semua pesawat siluman amerika termasuk B2, F 117, F 35 bahkan pesawat siluman tercanggih Amerika, F 22. Radar ini juga sempat diberitakan akan mengakhiri era pesawat siluman Amerika.
Silahkan baca dulu dibawah ini:
________________________________________
Era Pesawat Siluman Amerika Akan berakhir Ditangan Iran
Akhir akhir ini banyak negara yang mulai menguprade pesawat pesawat militernya agar memiliki fitur siluman, hal ini ditujukan agar pesawat pesawat tersebut aman dari radar musuh dan menjadi lebih bebas untuk menyerang target. Namun teknologi siluman yang berbahaya ini, kini telah ditemukan “obat” untuk mengatasinya. Dengan ditemukannya penggunaan gelombang panjang VHF pada radar, maka teknologi-teknologi siluman yang ada pada pesawat2 tempur saat ini dapat dikatakan berakhir. Karena penggunaan gelombang VHF ini mampu mendeteksi pesawat “stealth”. Yaitu dengan panjang gelombang diatas 1 meter , seperti radar Nebo SVU, maka fitur “shaping” pada pesawat stealth (terutama fighter) tidak akan lagi mampu membelokkan pantulan RADAR ke arah yang dikehendaki, kecuali fitur stealth tersebut berukuran lebih panjang daripada panjang gelombang RADAR yang mendeteksinya, seperti pada B-2 , pada panjang gelombang ini pula fenomena “Creeping Wave” yaitu gelombang Radio akan bergerak mengikuti kontur tubuh pesawat stealth dan akan menambah RADAR Cross Section sebesar 1-2 meter persegi , pada panjang gelombang tersebut tingkat efektivitas material penyerap RADAR akan menurun karena fenomena “Skin Depth” dimana gelombang RADAR akan menembus melalui material ini dan kemudian akan dipantulkan balik oleh material dibawahnya , seperti kerangka aluminium pesawat atau panel-panel logam yang lain yang bersifat konduktif , sehingga pesawat “stealth” tadi akan terlihat jelas pada layar RADAR berpanjang gelombang tinggi tersebut.
Rusia telah mengembangkan radar NEBO SV terbarunya, radar baru ini adalah untuk meningkatkan cross section yang diperoleh dengan Nebo SV, dan menghasilkan desain yang mampu mendeteksi dan melacak pesawat terbang dengan ketinggian rendah Pengembangan proyek ini dipimpin oleh Igor Krylov di NNIIRT. Dia diwawancarai oleh televisi Rusia pada tahun 2002, “Kita bisa melihat Stealth [F-117A] sejelas seperti pesawat lain” radar ini diintegrasikan dengan sistem rudal canggih S-300PMU2..dan pesawat F117 atau B52 hanyalah seperti bebek2 terbang yang siap disantap” katanya.satu lagi kelebihan dari radar Nebo ini adalah radar ini bersifat mobile sehingga dapat dipasang pada kendaraan khusus sehingga radar ini dapat dipindah pindah sehingga aman dari serangan musuh.
IRAN sebagai sekutu Rusia di teluk telah mengadopsi sistem ini, dipamerkan pada parade militer pertama kali pada 2010, dan pengembangan sistem Radar yang lebih canggih muncul pada parade militer 2012. Kecanggihan radar NEBo diintegrasikan dengan Jammer Elektronik Iran terbukti berhasil menurunkan pesawat mata-mata canggih AS, RQ-170 dan Scan Eagle. Para pejabat AS berpendapat bagaimana pihak Iran mampu mengambil kontrol drone mereka. Para pejabat AS berpendapat bahwa mungkin Iran menemukannya tenggelam di laut, tetapi dari semua kasus kecelakaan menunjukkan bahwa untuk menemukan pesawat tak berawak di dasar laut lebih sulit daripada menemukan jarum dalam jerami. Sebagai contoh, ketika sebuah pesawat penumpang yang lebih besar dari drone jatuh di tengah Brasil, untuk mengambil Black Boxnya saja hampir dua tahun untuk menemukannya belum lagi dengan tragedi malaysia airlines yang hingga saat ini belum ditemukan.
Dengan kata lain, menemukan pesawat tak berawak di kedalaman Teluk Persia hampir tidak mungkin, dan jika pun hal itu mungkin, biaya pencarian yang diperlukan sangatlah besar. Dengan demikian, para pejabat AS harus mengakui bahwa Angkatan Laut IRGC telah memburu drone mereka dengan rencana yang mapan dan terprogram
Peterson mengatakan, teknik elektronik yang digunakan oleh Iran untuk menangkap pesawat ini dikenal dengan istilah manipulasi, di mana pakar Iran menata ulang dan memasukkan kembali kode GPS ke dalam sistem drone conceives yang seolah-olah pesan tersebut berasal dari pangkalan utama.
Pertanyaanya: Kalau Drone stealth yang kecil saja bisa dilacak, bagaimana dengan pesawat2 yang mempunyai ukuran lebih besar?? Agresi Amerika biasanya didahului dengan melumpuhkan fasilitas-fasilitas militer penting dengan mengandalkan pemboman masif oleh pesawat siluman dan Rudal jelajah Tomahawak. Dan mustahil dilaksanakan saat ini, karena disaat kapal2 induk pengankut pembom2 siluman tak berarti lagi, AS musti bersandar pada rudal jelajah mengerahkan Kapal2 perang yang mengangkut ribuan rudal tomahawk (berapa biayanya??), dan efeknya juga diragukan
Israel juga mesti melewati angkasa Irak yang penuh bahaya, jarak bermil2 dari daratan Iran..serta resiko Perang yang melebar di kawasan Lebanon, Irak dan kawasan teluk lain.
Jadi bisa dikatakan era pesawat siluman akan segera berakhir ditangan Iran. Tak mengherankan hal ini mengingat saat ini Iran adalah negara dengan perkembangan ilmu pengetahuan yang tercepat di dunia.
________________________________________
Menurut kantor berita Fars, Komandan Korps Revolusi Islam Iran mengatakan bahwa radar Ghadir juga mampu mengidentifikasi pesawat tak berawak berukuran mini. ” ” menemukan dan melacak kendaraan udara mikro (MAV) adalah salah satu kelebihan khusus dari sistem radar Ghadir,” katanya. Berikut adalah video dari radar Tercanggih milik Iran itu
Untuk mengamankan wilayah udaranya Iran juga memutuskan untuk membeli sistem pertahanan udara S 300 dari Rusia setelah pejabat Amerika dan Israel mengatakan akan mengunakan aksi militer untuk menumpas Iran. Selain membeli S 300 dari Rusia iran juga mengembangkan sistem pertahanan S 200, Patsir, dan Iran juga dikabarkan berhasil membuat tiruan S 300. Selain itu Iran juga sanggup mengembangkan Patriot milik Amerika pada masa Syah Reza Pahlevi dan Rudal Scud yang banyak di Timur Tengah. Selain sistem pertahanan udara Iran juga terus mengembangkan misil balistik jarak jauhnya. Hal yang paling mengejutkan adalah dalam waktu yang cukup singkat Iran mampu membuat roket dengan jarak jangkan 4000 km. Untuk pertahanan darat Iran mempercayakan pada tank Zulfiqar buatannya dan dilaut Iran mengandalkan Destroyer tercanggih buatannya, Jamaran. Seolah tak mau kalah dari Amerika Iran juga mengembangkan pesawat Saeqh, Azarakh, Borhan dan lain lain untuk melindungi wilayah udaranya.
(FARS/Teknooksigen/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email