Sup Panas
Imam Kedua, Imam Hasan al-Mujtaba As adalah seorang insan suci yang tidak mudah marah.
Terkadang orang-orang berbuat kasar kepadanya, khususnya mereka yang tidak mengenal beliau.
Imam Hasan bersikap santun terhadap orang-orang jahil ini dan acap kali mereka merasa malu atas perlakuan kasar mereka. Mereka merubuah perilaku mereka setelah menyaksikan kesempurnaan perilaku Imam Hasan As.
Masyarakat Madinah berkata bahwa Imam Hasan al-Mujtaba As hampir mirip dengan datuknya, Nabi Muhammad Saw, baik dalam rupa dan perbuatan.
Suatu hari ketika menyantap makan malam, seorang pelayan menumpahkan semangkuk sup dan percikannya mengenai badan Imam Hasan As.
Pelayan wanita ini sangat ketakutan lantaran berpikir bahwa Imam Hasan As akan marah dan menghukumnya. Pelayan wanita ini, segera membaca sebuah ayat suci al-Qur’an.
(surga menantikan) Orang-orang yang menahan marahnya.
Imam Hasan tersenyum dan berkata bahwa dia tidak marah.
Lalu wanita tersebut membaca ayat berikutnya:
Dan memaafkan (kesalahan) orang.
Imam Hasan al-Mujtaba As berkata bahwa dia memaafkannya.
Kemudian wanita tersebut mengakhiri dengan membaca ayat:
Allah Swt menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan
Imam Hasan al-Mujtaba As berkata kepadanya bahwa dia kini adalah seorang hamba yang bebas.
Pada hari yang indah ini, Imam Hasan al-Mujtaba As menunjukkan bahwa jika seorang menyakitimu dengan kesalahan, abaikanlah kesalahan itu.
Ayat di atas dapat dijumpai pada al-Qur’an surah ke-3, Ali Imran, ayat 134.
Sumber Rujukan:
al-Tanufi, al-Faraj ba’d al-Shiddah, hal. 101.
Mutiara Hadis Imam Hasan al-Mujtaba As:
Orang-orang membinasakan diri mereka sendiri jika dalam diri mereka terdapat kebiasaan buruk, sombong, tamak dan hasud. Biharul Anwar, vol 78, hal. 111.
(Eurekamal/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email