Pesan Rahbar

Home » , » Memetik Kisah Teladan Dari Kehidupan Imam Mahdi (Puan Narjis Khatun)

Memetik Kisah Teladan Dari Kehidupan Imam Mahdi (Puan Narjis Khatun)

Written By Unknown on Tuesday 12 January 2016 | 19:53:00


Puan Narjis Khatun

Nama ibunda Imam Keduabelas kita, Imam Muhammad al-Qaim al-Mahdi Ajf adalah Puan Narjis Khatun. Ia juga kerap dipanggil sebagai Malika.

Ibunda Imam bukan merupakan wanita yang berasal dari jazirah Arab. Ia merupakan cucu dari penguasa (emperor) Roma pada masa itu. Sejarah dan kisah sampainya ia ke kota Samarra’ sangat menarik.

Suatu waktu, Imam Kesepuluh, Imam Ali al-Hadi an-Naqi As mengutus salah seorang pengikutnya untuk pergi ke Baghdad dengan maksud membeli seorang budak khusus yang telah menjadi tawanan dalam sebuah perang. Imam Ali al-Hadi memberikan beberapa tanda kepada pengikutnya yang akan dikenali oleh budak wanita itu. Ia juga memberinya 120 Dinar untuk membayar harga budak itu kepada tuannya dan sebuah surat yang ditulis dengan bahasa Romawi untuk diserahkan langsung kepada budak wanita itu.

Orang suruhan Imam Ali al-Hadi As pergi beranjak untuk mendapatkan budak yang diperintahkan oleh Imam. Ketika ia mendapatkan wanita itu, orang suruhan Imam itu menyerahkan surat Imam kepadanya. Ia membacanya dan segera menyetujui untuk menemani orang suruhan itu kembali kepada Imam Ali al-Hadi As.

Orang suruhan Imam itu membayar harga budak itu kepada penjual dan kembali dengan wanita itu ke kota Samarra’.

Wanita itu tidak lain kecuali Puan Narjis Khatun, ibunda Imam Keduabelas kita.

Ia menikah dengan Imam Kesebelas kita, Imam Hasan az-Zaki al-Askari As dan pada tanggal 15 Sya’ban tahun 255 H, mereka dianugerahi Tuhan dengan kelahiran seorang bayi yang sangat istimewa..

Bayi mungil itu adalah Imam Keduabelas kita, Imam Muhammad al-Qaim al-Mahdi As.

Segera setelah lahirnya Imam Mahdi As, pertama kali ia sujud di atas sajadah dan kemudian membaca kalimah “Laa ilaha illaLlah wa Muhammadun RasululLah” (Tiada tuhan selain Allah dan Muhamamad utusan Allah). Apa yang dilakukan oleh Imam Mahdi As ini merupakan sesuatu yang dilakukan dan dipraktikan oleh para Imam As.

Puan Narjis Khatun merupakan keturunan dari Shamun, khalifah dan penerus ajaran Nabi Isa As. Dan Imam Hasan al-Askari adalah keturunan Imam Ali As, khalifah dan penerus ajaran Nabi Muhammad Saw.

Dari kedua orang tuanya, Imam Muhammad al-Mahdi mewarisi kedua nabi, nabi bangsa Yahudi dan nabi bangsa Arab,

Sumber Rujukan:
Jawadi, Nuqasy-e-‘Ismat, hal. 663.

Mutiara Hadis dari Imam Muhammad al-Qaim al-Mahdi Ajf:
“Janganlah bertanya yang jawabannya tidak berguna bagimu.”
Biharul Anwar, vol. 52, hal. 92.

(Eurekamal/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: