Kelahiran Imam Pamungkas
Imam Keduabelas kita, Imam Muhammad al-Qaim al-Mahdi Ajf lahir pada tanggal 15 Sya’ban tahun 250 H di kota Samarra’ Irak.
Puan Halima, yang merupakan bibi Imam Kesebelas, Imam Hasan al-Askari, menjelaskan hari pada saat Imam Mahdi As lahir. Puan Halima berkata,
“Pada tanggal 14 Sya’ban, kemenakanku Hasan al-Askari As memintaku untuk datang ke kediamannya malam itu untuk iftar (berbuka puasa).
Imam Hasan al-Askari As berkata bahwa istrinya Narjis akan segera melahirkan bayi yang akan menjadi imam pengganti Imam Hasan al-Askari As. Imam Hasan memintaku untuk merawat dan menolong persalinan istrinya.
Pada tengah malam, Aku melihat sebuah cahaya yang memancar terang dari kamar Narjis. Ketika aku melihat ke dalam, Aku melihat seorang bayi telah lahir dan sedang melakukan sajadah. Aku menggendong dan memeluknya.
Bayi mungil itu adalah Imam Keduabelas kita, Imam Mahdi Ajf. Ia merupakan Imam Zaman kita dan kita memanggilnya sebagai Sahibuz Zaman Ajf.
Puan Halima melanjutkan,”Kemudian kemenakanku, Imam Hasan al-Askari As memintaku untuk membawa putranya. Ia menggerakan tangannya di atas mata dan telinga sang bayi mungil dan kemudian berkata, “Wahai putraku, bacalah kalimah – lalu sang bayi membaca kalimah yang berbunyi, “Laa Ilaha IllaLlah wa Muhammadun RasuluLlah (Tiada tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah).” Ia kemudian menyebutkan nama para Imam satu persatu.”
Puan Halima melanjutkan lagi, “Lalu kemenakanku memintaku untuk membawa sang bayi kepada ibunya supaya ia menyampaikan salam kepadanya dan membawanya kembali kepada Imam Hasan As. Aku menjemput si bayi mungil dari tangannya dan membawanya kepada ibunya, dan si bayi menyampaikan salam kepada ibunya.
Aku kemudian mengembalikan sang bayi ke ayahnya, yang membaringkan si bayi di hadapannya. Ia berterima kasih atas bantuan yang aku berikan.
Segera setelah kelahiran Imam Mahdi Ajf, salah seorang bidan datang untuk menjumpainya. Si bayi berbaring di atas ayunannya (buaian). Si bidan menyapanya dengan mengucapkan salam dan Imam Mahdi Ajf menjawab salamnya.
Si bidan sangat kaget dan senang mendengar jawaban salam tersebut. Kemudian, tiba-tiba si bidan bersin dan Imam Mahdi Ajf berkata terhadap bersinnya,
“YarhamukiLlah (Semoga Allah mengasihiMu)” Lalu Imam berkata, “Bersin merupakan rahmat dari Allah Swt, dan yakinlah bahwa engkau akan hidup selama tiga hari ke depan.”
Sumber Rujukan:
Syaikh Saduq, Ikmâluddin wa Itmâmun Ni’mah, Kelahiran Imam Mahdi Ajf
Mutiara Hadis dari Imam Muhammad al-Qaim al-Mahdi Ajf:
“Aku tahu apa yang terjadi dalam hidupmu dan aku tidak melupakan zikirmu kepadaku. Biharul Anwar, vol. 53, hal. 175.
(Eurekamal/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email