Ayatullah Araki menyebut perpecahan sebagai salah satu bentuk kesyirikan, sebagaimana yang dijelaskan oleh kitab suci Al-Qur’an. Beliau menyatakan, “Siapapun yang bertentangan dengan persatuan Islam berarti antek Amerika dan Israel.”
Pada sebuah seminar yang berlangsung di kota Qom kemarin, Ayatullah Muhsin Araki berpidato tentang urgensi persatuan Islam di masa kini.
Pimpinan lembaga Pendekatan Mazhab-mazhab Islam Dunia itu berkata, “Tantangan utama umat Islam masa kini adalah perpecahan. Di mana-mana kita melihat perpecahan, ikhtilaf, perbedaan pendapat yang ekstrim…”
Dengan tegas Ayatullah Araki menjelaskan arti persatuan yang ia maksud dan menyatakan, “Persatuan Islam bukan berarti orang-orang Syiah meninggalkan keyakinannya masing-masing dan juga bukan berarti orang-orang Syiah mengajak orang-orang Suni untuk memeluk madzhab Ahlul Bait as.”
Beliau melanjutkan, “Para ulama kita meyakini bahwa banyak sekali persamaan antara kita dengan saudara-saudara kita Ahlu Sunah; kita semua berpegangan pada sunah-sunah Rasulullah saw, kita memiliki satu Al-Qur’an yang sama dan ritual-ritual ibadah kita pun kurang lebih sama saja.”
“Sedangkan perbedaan-perbedaan pendapat dan argumentasi, itu seharusnya tidak dijadikan alasan kita bermusuhan, melainkan dijadikan bahan diskusi di pusat-pusat kajian, kampus-kampus dan lain sebagainya,” tambahnya.
Ayatullah Araki menegaskan, “Siapapun yang bertentangan dengan persatuan Islam berarti antek Amerika dan Israel.”
(Shabestan/Hauzah-Maya/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email