Pesan Rahbar

Home » » Hubungan Arab Saudi vs Iran Makin Memburuk, Rupiah dan Ringgit Terjun Bebas

Hubungan Arab Saudi vs Iran Makin Memburuk, Rupiah dan Ringgit Terjun Bebas

Written By Unknown on Wednesday 27 January 2016 | 02:02:00


Di perdagangan hari ini nilai tukar Rupiah dan Ringgit semakin melemah terhadap dillar Amerika Serikat (USD). Lemahnya Rupiah dan Ringgit pun terjadi diakibatkan oleh ketegangan antara dua Negara yakni Iran dan Saudi Arabia yang meminta agar USD menguat. Hal inilah yang membuat Rupoiaj dan Ringgit terjun bebas.

Akibat ketegangan antara dua Negara yang terjadi membuat Ringgit semakin terpuruk berada di titik terendah selam satu bulan terakhir ini. Tak hanya itu juga yang berdampak pada masyarakat luas. Pemutusan hubungan diplomatic antara Negara Arab Saudi dan Iran menjadikan bursa saham KLCI dan IHSG merosot.

Pemutusan diplomatik initerjadi dikarenakan adanya pertengkaran denganTeheran atas eksekusi mati terhadap salah satu ulam Syiah. Ketegangan yang terjadi antara kedua Negara tersebut sangat berdampak pada mata unag Rupiah milik Indinesia dan juga Ringgit milik Malaysia.

Adel al-Jubeir yang merupakan Menteri Luar negeri mengemukakan diplomat bahwa Iran hanya memiliki waktu 48 jam untuk meninggalkan kerajaan tersebut. Seteleh menteri Luar negeri mengungkapkan hal tersebut pemimpin tertinggi dari Iran mengemukakan bahwa Arab Saudi akan menghadapi kosekuensinya karena telah beranai mengeksekuis ulama Syiah.


Akibat terjadinya ketengangan kedua Negara ini yang mendapatkan dukungan adalah mata uang Amerika Serikta yakni Dolar. Hal ini di ungkapkan oleh Saktiandi Supaat yang merupakan Kepala riset valas yang berada di Malayan Banking Bhd di Singapura.

Namun hal ini berbanding terbalik dengan kondisi mata uang Rupiah dan Ringgit. Adanya ketegangan antar kedua Negara membuat mata uang Rupiah dan Ringgit semkain merosot dan berada pada titik terendah.

Nilai tukar mata uang Ringgit menurun sekitar 1 persen terhadap nilai Dollar Amerika Serikat. Saat ini nilai tukar Ringgit menjadi RM 4,3360 per USD. Hal ini telah terjadi sejak tanggal 17 Desember 2015 silam. Jiak di tinjau dari catatan bank maka dapat diketahui jika Ringgit telah anjlok sebanyal 19 persen selam tahun 2015 lalu. Hal ini merupakan kinerja terburuk di Asia.

Sepanjang tahun 2015 lalu mata uang Rupiah anjlok sekitar 10,2 Persen. Hal ini bisa dilihat pada catatan bank local. Untuk nilai tukar Rupiah anjlok sekitar 0,8 persen. Saat ini nilai tukar Rupiah menjadi Rp 13.895 per USD.

(Newsth/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: